Nakita.id - Apa saja gejala penyakit TBC pada anak dan bagaimana cara pengobatan penyakit TBC pada anak yang tepat dilakukan?
Dua hal itu merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan orangtua saat mengetahui anaknya mengidap penyakit TBC.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang bisa dialami oleh berbagai golongan, termasuk anak-anak.
TBC juga menjadi salah satu penyakit yang paling diwaspadai, lantaran bisa mengakibatkan kematian.
Bahkan, World Health Organization (WHO) juga sempat memperkirakan angka kematian akibat TBC lebih banyak dibandingkan jumlah kematian akibat malaria dan ADS.
TBC pada anak memiliki risiko yang cukup tinggi, Moms.
Sebab, anak-anak memiliki imunitas atau daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa.
Penyebab TBC pada anak sebenarnya sama saja dengan TBC yang dirasakan orang dewasa.
Apalagi, kalau bukan disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
Penyakit yang bersifat menular ini, paling sering menyerang paru-paru.
Namun, tak menutup kemungkinan, TBC juga bisa menyerang organ-organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Ciri-ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah
Diantaranya selaput otak, tulang, ginjal, jantung, hati, usus atau kulit, mata hingga kelenjar getah bening.
Agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat, penting bagi Moms untuk tahu soal gejala TBC pada anak.
Adapun gejala penyakit TBC pada anak biasanya dapat dilihat jika Si Kecil mengalami kondisi-kondisi ini.
Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, ada beberapa ciri atau gejala penyakit TBC pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Nafsu makan menurun
- Berat badan turun dalam rentang waktu dua bulan
- Demam lebih dari dua minggu
- Nafsu makan menurun
- Batuk lebih dari tiga minggu
- Badan lemas
- Berkeringat di malam hari
Penyakit TBC pada anak dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap paparan (exposure) dan tahap penyakit TBC aktif.
Namun, pengobatan penyakit TBC pada anak baru bisa dilakukan apabila Si Kecil telah terdeteksi TBC aktif, Moms.
Melansir University of Rochester Medical Center, anak yang baru terinfeksi bakteri TBC atau belum menunjukkan gejala TBC aktif, biasanya akan diberi obat antituberkulosis (OAT) isoniazid.
Sementara, untuk anak yang sudah terdiagnosa TBC aktif, maka akan dapat pengobatan yang terdiri dari tiga jenis OAT, yaitu soniazid, pyrazinamid, dan rifampicin.
Obat-obatan tersebut diberikan secara rutin selama dua bulan.
Lalu, untuk empat bulan selanjutnya hanya akan diberikan dua jenis obat yang terdiri dari rifampicin dan isoniazid.
Penting untuk Moms tahu, jika pemberian OAT pada anak berbeda dengan jensi OAT yang diberikan pada orang dewasa, ya.
Bila Moms ingin Si Kecil terhindar dari paparan TBC, maka ada dua hal penting yang harus dilakukan.
Pertama, pastikan Si Kecil mendapatkan vaksin BCG.
Pemberian vaksin BCG ini sangat penting dilakukan, karena dapat mencegah terjadinya TBC pada anak.
Langkah kedua, yaitu Moms harus pastikan Si Kecil tak berkontak langsung dengan orang yang menderita TBC.
Baca Juga: Hati-hati Gejala Penyakit TBC Pada Anak Ditandai Berat Badan Anak yang Semakin Menurun
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR