Nakita.id – Ketika mendengar proses kimia, pasti yang terbesit di pikiran adalah sesuatu yang berhubungan dengan gumpalan asap, suara ledakan keras, hingga zat-zat yang beracun.
Gambaran yang seperti inilah yang kemudian proses kimia cenderung dianggap berbahaya dan dihindari.
Meski ada benarnya, tapi tidak semua proses kimia selamanya menakutkan itu, lo.
Jika dilihat lebih jauh, ada proses kimia yang baik, bermanfaat, dan aman bagi lingkungan.
Proses kimia ini akan menjaga bumi kita tetap lestari, aman, sejahtera dan lingkungan akan tetap terjaga.
Proses kimia seperti ini dikenal sebagai reaksi kimia hijau.
Konsep prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner.
Green Chemistry atau kimia hijau berhubungan dengan bagaimana mendesain produk kimia dan prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan tempat kita tinggal.
Bahaya di sini bisa berupa ledakan fisik, sifat mudah terbakar, toksikologi-mutagenik, karsinogenik.
Termasuk perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, pencemaran lingkungan lainnya, dan paparan kimia.
Efek zat berbahaya terhadap lingkungan, air, udara, makanan, pertanian, perubahan iklim, dan banyak lagi bahaya di setiap sudut lingkungan.
Baca Juga: Manfaat Keanekaragaman Hayati, Materi IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR