Nakita.id – Saat ini, sangat mudah bagi diri kita sendiri membandingkan hidup dengan orang lain.
Seakan kehidupan yang kita jalani ini tidak pernah dirasa cukup.
Moms selalu merasa tidak puas atau bahkan tidak percaya dengan diri sendiri.
Mudah sekali bagi diri sendiri menjadikan gambaran hidup orang lain sebagai standar hidup yang dianggap ideal.
Tanpa disadari, Moms akan selalu hidup di bawah standar hidup milik orang lain.
Tak pelak, pencapaian orang lain perlu Moms realisasikan juga dikehidupan sendiri.
Memang tidak apa-apa jika apa yang sudah orang lain capai dijadikan motivasi untuk Moms.
Tapi, pastikan hal ini bisa membuat Moms merasa lebih semangat dan memiliki keinginan untuk maju.
Jangan sampai Moms terpaku standar hidup orang lain selalu dibandingkan dengan kehidupan diri sendiri.
Sungguh sangat melelahkan bukan hidup dibayang-bayangi perasaan untuk selalu memuaskan keinginan dan perkataan orang lain.
Hanya menjadikan standar kehidupan orang lain ini bisa memberikan dampak buruk bagi kondisi Moms.
Baca Juga: Mengenal Pubertas Dini Pada Anak Perempuan, Bisa Terjadi di Bawah Usia 8 Tahun Lho Moms!
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (23/11/2022), Maria Alyssia Clinical Psychologist dari Personal Growth, menyebutkan ada beberapa dampak yang bisa terjadi jika perempuan tidak bisa mengikuti standar hidup.
Saat membandingkan apa yang kita punya dengan orang lain, kerap membuat Moms merasa tertekan.
Menurut Maria, menjadikan standar hidup orang lain dengan diri kita sendiri membuat banyak perempuan merasa tertinggal.
Apabila pencapaian orang lain tidak bisa Moms ikuti, akan timbul kekecewaan.
Tentu saja ini akan menyulitkan diri kita sendiri untuk bisa bahagia.
"Merasa tertinggal ada perasaan kekecewaan terhadap diri sendiri," ungkap Maria.
Padahal sebenarnya, apa yang orang lain lakukan belum tentu itu yang terbaik bagi kehidupan Moms.
Belum tentu juga, standar kehidupan yang dijalani orang lain dapat dikatakan benar.
Menjadikan standar orang lain sebagai sumber kebahagiaan suatu hal yang keliru.
Apabila Moms tidak bisa mewujudkannya tak bisa dipungkiri ini membuat kita stres sendiri.
Apabila kita bercermin pada kehidupan orang lain, bisa saja Moms kehilangan jati diri.
Akan selalu timbul perasaan tidak puas dan menganggap diri sendiri rendah.
Moms akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan kepuasan batin dari setiap pencapaian yang telah berhasil kita raih.
Bahkan, Moms mungkin kesulitan untuk merasa cukup dan selalu merasa kurang.
Sehingga, membuat Moms menjadi manusia yang lupa untuk lebih banyak bersyukur.
"Kita harus mengingat apakah ini worth it untuk kita mengejar dan memuaskan orang lain, padahal kita tahu tidak akan pernah ada ujungnya dan menjadi frustasi karena kita tidak akan pernah merasa cukup memenuhi ekspektasi orang lain," ungkap Maria.
Maria menegaskan jika setiap manusia hanya memiliki dua tangan.
Maka kita tidak mungkin menggunakan dua tangan tersebut untuk menutup mulut orang lain yang akan memberikan komentar negatif terhadap kita.
Moms berhak memilih yang mana yang mau didengarkan dan yang mana sebaiknya yang perlu diabaikan.
Setiap perempuan berhak menentukan pilihan hidup tanpa menjadikan pencapaian orang lain perlu dilakukan sama.
Ini merupakan sesuatu hak yang perlu disadari oleh semua perempuan.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR