Nakita.id - Berikut adalah materi IPA kelas X kurikulum merdeka bab 3 tentang kimia hijau dan pembangunan berkelanjutan.
Apakah kalian sudah pernah mendengar mengenai proses kimia hijau?
Aktivitas yang kita lakukan sehari-hari selalu terkait dengan proses kimia dan reaksi kimia.
Sebagian besar berpikir kalau proses kimia akan menghasilkan ledakan, zat beracun atau gumpalan asap.
Namun hal tersebut tidak selalu demikian.
Pasalnya, ada proses kimia yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan.
Proses kimia seperti ini disebut sebagai reaksi kimia hijau.
Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas pada tahun 1998 sebagai Father of Green Chemistry bersama John Warner.
Kimia hijau bukan hanya terkait dengan penggunaan dan produksi bahan kimia aman saja.
Tapi prinsip kimia hijau juga diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja contoh proses kimia hijau dalam keseharian? Yuk simak langsung!
Baca Juga: Mengenal Kembali Apa Itu Virus dan Bagaimana Virus Itu Bereproduksi
Tujuan prinsip kimia hijau adalah berperan dalam pelestarian lingkungan.
Diketahui kalau unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain melalui reaksi kimia.
Setiap unsur disusun dari gabungan atom yang sejenis.
Sementara atom sendiri adalah unit terkecil dari suatu zat yang memiliki sifat kimia dan unsur.
Gabungan atom sejenis akan membentuk molekul unsur, contohnya Oksigen (O2) dan Ozon (O3).
Selain itu, rekasi kimia merupakan proses perubahan yang terjadi bila satu senyawa berubah atau bereaksi dengan unsur lain.
Ini akan menghasilkan senyawa atau unsur yang baru.
Dan lagi, molekul proses kimia selalu disimbolkan dengan persamaan reaksi.
Reaksi dari Pembakaran Sampah
3 CxHy (g) + (3/2 x + 3/4 y) O2(g) à x CO2 (g) + 3/2 y H2O (l) + x CO (g) + x C (s)
Proses pembakaran sampah tidak sesuai dengan kimia hijau karena menyebabkan peningkatan suhu bumi dan gas monoksida (CO).
Tindakan sebagai solusi dari penerapan prinsip kima hijau:
1. Memilah sampah plastik dan organik
Sampah plastik didaur ulang menjadi bahan pakai lain dan sampah organik dibuat menjadi kompos.
2. Membuat bank sampah sehingga setiap rumah dapat memilah sampah dan menjualnya ke bank sampah.
Sampah bisa ditukar menjadi uang untuk digunakan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
3. Sampah dapur bisa digunakan sebagai pupuk organik sekaligus sebagai pembasmi hama alami.
Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Soal Terpadu Soal D Nomor 5 Halaman 220 IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR