Nakita.id - Duka menyelimuti Jawa Barat karena pada Selasa (21/11) Cianjur gempa.
Gempa Cianjur berkekuatan 5.6 SR itu mengakibatkan banyak bangunan rusak parah, dan ada korban jiwa juga.
Gempa Cianjur menimbulkan dampak signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
Jenis gempa itu juga yang menjadikan alasan mengapa ada banyak gempa susulan pasca-guncangan gempa utama di Cianjur.
"Ya gempa sesar kerak dangkal itu banyak susulannya," terang Daryono.
Diduga gempa Cianjur disebabkan oleh sesar Cimandiri.
Tapi sayangnya penemuan ini masih sebatas hipotesa, belum ada bukti otentiknya.
Terkait banyaknya gempa susulan yang melanda wilayah Cianjur, Daryono mengatakan, umumnya gempa susulan ini memang muncul dalam waktu sepekan.
"Biasanya lama pergeseran lempeng terjadi semingguan," ujar Daryono.
Lantaran gempa Cianjur belum genap sepekan lamanya, Daryono masih mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada akan dampak gempa susulan.
"Masih perlu waspada untuk rumah yang sudah retak, rusak sebagian, lereng yang tidak stabil," lanjut dia.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR