Nakita.id – Manusia merupakan makhluk sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang terjalin oleh dua orang atau lebih.
Interaksi sosial terjadi baik antar individu, antar kelompok sosial, dan relasi sosial.
Menurut ahli Sosiologi Soerjono Soekanto, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi adanya interaksi sosial.
Tindakan ini merupakan peniruan dari tindakan orang lain.
Seperti meniru sikap atau tingkah laku ataupun penampilan seseorang secara fisik.
Imitasi terbagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif.
Contoh: Seorang siswa meniru sikap dan tindakan seorang guru yang disiplin dengan selalu datang tepat waktu dan juga sopan.
Sedangkan, ada pula imitasi negatif.
Ini dicontohkan ketika seorang pelajar menirukan gaya kehidupan artis atau idolanya secara berlebihan.
Imitasi ini dilakukan tidak sesuai dengan usianya.
Baca Juga: Jawaban Soal Teks Biografi Bung Hatta Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 128
Sugesti merupakan pengaruh atau pandangan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain.
Di sinilah proses saling memengaruhi dan menerima pandangan terjadi.
Sugesti ini bisa saja diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Melalui ucapan dan pidatonya pada Hari Kemerdekaan, Soekarno mampu membangkitkan kembali semangat perjuangan bangsa.
Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan yang lain.
Biasanya dengan seseorang yang ia sukai atau idolakan.
Contoh: Penggemar K-Pop yang sangat mengidolakan artis idolanya.
Nantinya ia akan bertindak layaknya seperti idol mereka.
Berbeda dengan imitasi, pada identifikasi ini tidak hanya menirukan penampilan secara fisik.
Namun, ia juga akan mengenali dirinya sebagai apa yang ia suka.
Apa yang idol suka, dirinya juga akan menyukai hal itu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Uji Pemahaman Halaman 170 PKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka
Simpati merupakan proses di mana seseorang tertarik dengan orang lain.
Sehingga, ia mampu memahami pihak lain.
Contoh: Di era digital saat ini, media sosial adalah wadah untuk menyalurkan rasa simpati meski tidak kenal secara personal, seperti ikut membagikan postingan tentang korban yang terkena musibah.
Empati dan simpati bisa dikatakan memiliki arti yang mirip.
Namun, empati meruoakan perasaan yang mendalam terhadap apa yang orang lain rasakan.
Contoh: Seluruh dunia ikut merasakan duka mendalam saat terjadinya musibah tsunami di Aceh tahun 2004 silam.
Mereka tidak hanya mengirimkan rasa duka dan kehilangan, namun juga turut datang dan membantu para korban.
Seperti halnya simpati dan empati, sugesti dan motivasi juga memiliki arti yang hampir sama.
Meski keduanya sama-sama memberikan pengaruh.
Namun, motivasi lebih kepada pikiran yang rasional.
Ketika seorang memberikan pengaruh pada dirinya, ia akan merefleksikan apa yang diterimanya dan memilahnya menjadi sebuah motivasi.
Baca Juga: Kunci Jawaban Uji Pemahaman Halaman 160 PKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka
GWM Indonesia Selenggarakan GWM CarNEVal Hadirkan Rangkaian SUV Serbaguna dan Stylish untuk Kaum Urban Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR