Nakita.id – Berikut ini pengertian dari tindakan sosial, interaksi sosial dan identitas yang dilansir dari berbagai sumber.
Tindakan sosial merupakan tindakan yang mengandung makna ketika individu berhubungan dengan individu lain.
Di mana hasil tindakan tersebut memengaruhi perilaku orang lain.
Bagi Max Weber, tindakan hanya dapat dikategorikan sebagai tindakan sosial manakala tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain.
Saat kalian menyanyi untuk menghibur diri sendiri misalnya, ini bisa jadi salah satu contoh tindakan tetapi bukan tindakan sosial.
Tetapi saat menyanyi dengan tujuan menarik perhatian orang lain, barulah ini disebut tindakan sosial.
Teori tindakan sosial jadi salah satu gagasan pokok dalam sosiologi yang disebutkan oleh Max Weber.
Tetapi baginya tidak semua tindakan sosial harus diteliti dan layak dikaji.
Pasalnya hanya tindakan sosial bermakna (meaningful action) yang dianggap penting oleh Weber.
Makna sendiri merupakan hasil tafsir atas tindakan sosial secara simbolik.
Bagi Weber, tindakan sosial melibatkan upaya menafsir oleh individu.
Baca Juga: Faktor yang Membentuk Interaksi Sosial Menurut Sukanto dan Sulistyowati
Max Weber membedakan empat tipe tindakan sosial yang dibedakan berdasarkan konteks motif para pelakunya:
- Tindakan Rasionalitas Instrumental
- Tindakan Rasional
- Tindakan Afektif
- Tindakan Tradisional
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian. Interaksi sosial antarmanusia terjalin dalam memenuhi kebutuhan hidup bersama.
Faktor-faktor Interaksi Sosial
- Imitasi
- Sugesti
- Identifikasi
- Simpati
Dalam KBBI, kata identitas mengandung pengertian "ciri-ciri keadaan khusus seseorang, atau jati diri."
Umumnya, identitas disandarkan pada ciri yang bersifat alamiah, seperti jenis kelamin atau identitas berbasis genetik seperti ras.
Identitas jenis ini biasanya lebih mudah dikenali secara fisik.
Tetapi ada juga identitas yang tidak berangkat dari ciri-ciri alamiah.
Namun karena dilekatkan secara sosial seperti identitas berbasis agama dan suku/ etnis.
Identitas jenis ini dapat diamati melalui praktik-praktik kehidupan sosial seseorang.
Identitas dipahami sebagai kesadaran tentang konsep diuri.
Konsep diri ini merupakan integrasi gambaran diri yang dibayangkan sendiri dan yang diterima dari orang lain tentang apa dan siapa dirinya.
Serta peran apa yang dapat dilakukan dalam kaitan dengan diri sendiri serta orang lain.
Dari pengertian tersebut, gambaran diri menyoal tentang bagaimana proses pembentukan identitas di mana identitas terbentuk dan dibentuk.
Pembentukan identitas juga terkait relasi antara identitas diri dan identitas sosial.
Baca Juga: Pengertian dan Pembentukan Identitas Sosial, Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini agar Tak Keliru
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR