Kucing juga dapat mengalami infeksi telinga sebagai respons terhadap alergi makanan atau lingkungan.
"Kalau alergi makanan, biasanya karena sumber proteinnya. Protein paling umum yang membuat kucing alergi adalah ayam, sapi, dan kalkun," kata Grant.
Jika kucing mengalami infeksi telinga, tanda pertama yang mungkin terlihat adalah menggaruk telinga berlebih.
Infeksi telinga membuat kulit sangat gatal.
Di dalam telinga kucing, Moms mungkin juga memperhatikan bahwa kulitnya berwarna merah dan ada kotoran berwarna hitam, cokelat, kuning, atau hijau yang berupa cairan.
Dan cairan ini berbau tidak sedap.
"Infeksi telinga selalu perlu dirawat oleh dokter hewan," kata Grant.
Jika dibiarkan, infeksi bisa menyebar ke telinga bagian dalam.
Jika tidak diobati, infeksi telinga dapat menyebabkan jaringan parut, penyempitan saluran telinga, dan terkadang tuli.
Di klinik, dokter hewan akan menyeka telinga kucing dan melihatnya di bawah mikroskop untuk menentukan penyebab pasti infeksi: tungau, ragi, atau bakteri.
Seringkali, dokter hewan akan meresepkan obat topikal untuk dioleskan ke telinga kucing kecuali jika infeksinya parah dan meminta obat oral.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Unik untuk Kucing Kesayangan, Lucu dan Menggemaskan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR