Dalam pesta rakyat tersebut juga turut diisi oleh seniman lokal. Sekaligus kesenian tradisional juga yang akan menghibur masyarakat.
Adapun untuk titik sembilan panggung tersebut berlokasi sebagai berikut.
Loji Gandrung, depan Stadion R Maladi, Plaza Sriwedari, depan museum batik Danar Hadi, depan halte Timuran.
Di depan Bank CMB Niaga, di dekat KFC Ngarsopuro, depan Pasar Triwindu dan di Pamedan Mangkunegaran.
Adapun pembagian makanan berada di dua titik yakni berada di tulisan I love Solo atau sekitar Sriwedari dan Ngarsopuro.
Sementara itu, masyarakat perlu memperhatikan tradisi ketika berada di Pura Mangkunegaran.
Meskipun bisa menjadi ruang publik, terdapat beberapa ruang dalam Pura Mangkunegaran yang memiliki aturan karena mempunyai sakralitas tinggi. Sehingga siapapun yang hendak datang ke sana harus menghormatinya.
Melansir dari Tribunnews, Dosen ISI Solo, Dian Lestari menjelaskan setiap ruangan dari Pura Mangkunegaran memiliki tingkat sakralitas yang berbeda-beda.
Misalnya di bagian pamedan dari Pura Mangkunegaran bisa digunakan sebagai ruang publik.
Namun, ketika masuk ke area kolam air mancur, pendapa, Dalem Ageng, Bale Peni, dan Bale Wani, masyarakat perlu memperhatikan tradisi yang ada di sana.
Sebagai contoh, perlu melepas alas kaki dan tidak boleh mengambil foto atau video di ruangan tersebut.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR