Nakita.id - Apakah Moms ingin anak menjadi disiplin tapi tak mau lagi menerapkan gaya pengasuhan yang kolot?
Maka Moms bisa menerapkan gaya pengasuhan Gentle Parenting menggunakan bimbingan dan pilihan.
Ini memberi anak-anak harapan yang membantu mengatur mereka untuk berhasil.
"Idenya adalah untuk membangun hubungan orangtua dan anak dari rasa hormat dan empati, membantu anak-anak mengumpulkan apa yang mereka butuhkan untuk menyalurkan emosi saat mereka tumbuh dewasa," kata Shari D. Cameron, kepala sekolah di BASIS Independent Brooklyn Lower.
"Bagaimana Anda menanggapi anak-anak akan menentukan seperti apa hubungan itu bertahun-tahun ke depan," lanjutnya.
Donna Whittaker, Wakil Presiden Kurikulum dan Pendidikan di Big Blue Marble Academy, menambahkan, "Anak-anak akan dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke dunia nyata dan tumbuh menjadi orang dewasa dengan keterampilan sosial dan emosional yang kuat."
Jika Moms ingin tahu tentang cara menerapkan Gentle Parenting ke dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah cara melakukannya di situasi yang mungkin terjadi.
1. Membatasi Screen Time
Mengakhiri screen time bisa menjadi transisi yang sulit bagi orangtua dan anak. Kuncinya di sini adalah menetapkan batasan sebelum melarang. Diskusikan bersama anak terkait jumlah waktu yang diizinkan dan apa yang bisa mereka lakukan.
Cameron menyarankan untuk menggunakan pengatur waktu yang dapat diatur sendiri oleh anak.
Saat waktunya habis, tawarkan opsi yang bisa mereka lakukan selanjutnya. Misal, "Setelah waktu menonton habis, kakak dapat bermain dengan dinosaurus dulu."
Baca Juga: Sederet Bahaya Keseringan Memuji Anak Menurut Pakar Parenting
2. Saat anak merengek karena ingin membeli sesuatu di toko mainan
Bagi banyak orang tua, perjalanan ke supermarket berakhir dengan pertengkaran dengan anak tentang apa yang dibeli atau tidak.
Cameron mengingatkan untuk tidak membiarkan rasa malu menguasai Moms jika Si Kecil mulai merengek di depan umum. "Prioritas Anda adalah memastikan anak belajar bagaimana mengatasi situasi," katanya.
"Ajari mereka bagaimana mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Tidak apa-apa untuk mengakui bahwa Anda telah mendengar apa yang mereka inginkan, tetapi saat ini Anda membutuhkan bantuan mereka untuk memilih benda lain. Ingatlah untuk tetap menenangkan diri, dan jika memungkinkan , tawarkan pengalih perhatian," jelasnya.
3. Anak tidak mau pulang atau meninggalkan taman bermain
Sayangnya, bagian dari mengasuh anak adalah memutuskan kapan kesenangan berakhir dan saatnya untuk pergi.
Tentu saja, itu tidak selalu mudah dilakukan. Sekali lagi, diskusikan ekspektasi sebelumnya.
Bicarakan tentang hal-hal apa yang mungkin mereka lakukan di sana dan ketika Moms mengatakan sudah waktunya untuk pergi, mereka harus berhenti bermain dan bersiap untuk pergi.
Jika anak mengalami masa sulit dengan transisi, Whittaker mengatakan penting untuk mencatat perasaan mereka.
Moms dapat mengatakan, "mama tahu sulit untuk pergi saat kamu sedang bersenang-senang, tetapi ini sudah waktunya untuk pulang."
Yakinkan mereka bahwa perasaan mereka normal dan Moms juga tidak ingin berhenti saat sedang bersenang-senang, tetapi itu adalah bagian dari hidup.
Baca Juga: 5 Kekurangan Jika Dads Berperan Sama dengan Cara 'Helicopter Parenting' untuk Si Kecil
4. Si Kecil tidak mau duduk untuk makan
Rutinitas sangat membantu dalam mengajari anak bagaimana mengetahui apa yang diharapkan. Makan malam adalah situasi yang sempurna untuk menerapkan rutinitas.
Cameron menyarankan untuk menjelaskan kepada anak mengapa waktu makan itu penting. Beri tahu mereka bahwa ini adalah waktu bagi semua orang untuk berkumpul dan berbicara.
Mintalah mereka untuk terlibat dalam merencanakan dan menyiapkan makanan atau membantu membersihkan.
Cobalah untuk membatasi kendali Moms selama proses ini. Ini akan membantu mereka mendapatkan tujuan dalam perannya sebagai anak di rumah dan memupuk kemandirian mereka.
5. Sulit membiasakan waktu tidur
Semua orang lelah, dan Moms masih harus membawa anak-anak ke tempat tidur dan berharap untuk memiliki sedikit waktu bebas sebelum akhirnya tidur
Cameron menekankan bahwa "prediktabilitas rutin adalah kuncinya." Memiliki rutinitas teratur adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk membiasakan diri dengan waktu tidur.
Cobalah untuk menerapkan rutinitas yang sama setiap malam jika Moms bisa. Whittaker menyarankan untuk mengingatkan anak tentang rutinitas sebelum tidur sampai ia hafal dan paham.
Moms mungkin berkata, "Pertama, kamu akan menyikat gigi; kedua, kita akan membaca buku, dan ketiga, tidur nyenyak dan mimpi indah."
Setiap malam, gunakan proses yang sama. Tujuannya, kata Whittaker, adalah agar anak bisa mengikuti rutinitas tanpa bantuan.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR