Tabloid-Nakita.com - "Usia kandungan saya (27) kini 10 minggu. Tapi saya sering mengalami rasa sakit perut seperti kram. Apakah kandungan saya tidak apa-apa, Dok? Kalau rasa sakit itu muncul, saya istirahat berbaring. Tak lama kemudian hilang. Tapi bisa muncul kembali. Sebaiknya apa yang harus saya lakukan?" (Isyana, Bandar Lampung)
Rasa nyeri atau kram perut saat hamil bisa disebabkan oleh kontraksi rahim yang berlebihan. Kontraksi terjadi akibat infeksi di vagina, kandung kemih, gusi (gingivitis) atau gigi berlubang (karies dentis). Pemeriksaan gigi saat ini sudah merupakan bagian rutin dalam asuhan kehamilan, terutama saat pertama kali periksa ke dokter, atau sering kram perut (kontraksi rahim).
Sebaiknya Ibu segera ke dokter kandungan Ibu untuk memeriksa apakah ada infeksi vagina, kandung kemih atau kelainan pada rongga mulut. Dari pemeriksaan urine dan cairan vagina dapat diketahui apakah ada infeksi bakteri atau jamur (melalui pemeriksaan sediaan basah dan kultur resistensi urine dan atau cairan vagina).
Bila ditemukan gigi berlubang atau radang gusi, maka harus ditambal dan diberi antibiotik (tentunya yang aman bagi janin dan ibu hamil tersebut). Pemeriksaan USG transvaginal perlu dilakukan untuk menentukan keadaan janin dan apakah ada kelainan pada rahim (misalnya mioma uteri, rahim dengan kelainan bawaan) atau indung telur (misalnya kista atau tumor indung telur). Adanya cairan bebas di rongga panggul dan terasa nyeri saat diperiksa, juga menunjukkan adanya infeksi rongga panggul.
Semua infeksi pada ibu hamil harus segera diobati untuk mencegah terjadinya kematian janin, kelainan bawaan, dan atau persalinan kurang bulan. Jangan lupa melakukan USG skrining pada kehamilan 10―12 minggu, 20―22 minggu, dan 30―32 minggu sesuai anjuran POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) untuk menapis kelainan bawaan atau gangguan pertumbuhan janin, letak tepi bawah plasenta, dan indeks cairan ketuban satu kantong terdalam.
Nah, Mam, jika terasa ada kram perut saat hamil, jangan dibiarkan ya.
Narasumber: Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN/ RSPAD Gatot Subroto
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
KOMENTAR