Tahap ini terjadi sekitar usia 11-16 tahun, di mana anak laki-laki mengalami:
- Pertumbuhan ukuran penis dan kulit berwarna gelap pada skrotum dan testis
- Pertumbuhan rambut di tubuh yang sama seperti orang dewasa
- Pertumbuhan tinggi badan rata-rata 10 sentimeter per tahun
- Perkembangan jerawat
- Suara pecah
Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak laki-laki berakhir di tahap ini, saat usia mereka mencapai 17 tahun.
Jika khawatir terkait perkembangan anak selama masa pubertas, ahli menganjurkan orangtua untuk berkonsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan pemeriksaan fisik dan tes lain untuk menunjukkan masalah atau menjelaskan apa yang dialami anak.
Di saat anak laki-laki memasuki masa pubertas, kita bisa menduga adanya beberapa pergolakan emosional.
Peningkatan hormon testosteron, ditambah tekanan sosial dapat menyebabkan anak berperilaku murung, meluapkan emosi dan terlibat perselisihan di keluarga.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pubertas Kedua pada Anak Laki-Laki? Simak Penjelasannya di Sini!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR