Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa alasan mengapa Si Kecil mengalami asam lambung.
Asam lambung ternyata tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, tapi juga bayi.
Bahkan, melansir dari NHS, asam lambung pada bayi bisa saja terjadi pada usia 8 minggu.
Apakah Moms melihat adanya gejala naiknya asam lambung pada anak?
Meningkatnya asam lambung pada bayi seringkali digejalai dengan muntahan atau yang populer dengan istilah gumoh.
Selain muntah, ini dia beberapa gejala asam lambung pada bayi lainnya, melansir dari Healthline:
1. Menolak untuk diberikan ASI
2. Kesulitan untuk menelan ASI atau makanan
3. Rewel selama waktu makan
4. Tidur yang terganggu
Biasanya bayi rewel karena perutnya terasa tak enak dan sakit.
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Memicu Asam Lambung Naik dan Cara Mengobati
Apa sih penyebab dari meningkatnya asam lambung dan mengapa kerap ditemui pada bayi?
Biasanya gumoh terjadi ketika susu atau makanan padat di perut kembali ke kerongkongan bayi.
Gumoh adalah hal yang biasa terjadi pada bayi karena sistem pencernaannya belum sepenuhnya berkembang.
Ini paling sering terjadi ketika mereka terlalu banyak atau menelan udara saat makan.
Terlebih lagi, perut bayi kecil dan tidak bisa menampung banyak. Susu dan udara dapat mengisinya dengan cepat.
Dengan perut penuh, setiap perubahan posisi seperti memantul atau duduk dapat memaksa penutup antara kerongkongan dan perut terbuka.
Ketika lipatan itu yaitu sfingter esofagus terbuka, saat itulah sebagian dari apa yang baru saja dimakan bayi dapat muncul kembali.
Meski gumoh adalah hal yang biasa terjadi, mungkin sebagian Moms tetap merasa khawatir apabila gumoh terjadi secara terus menerus.
Sehingga menimbulkan kekhawatiran apakah gumoh dapat menandakan kondisi yang lain pada kesehatannya.
Gumoh akan berkurang frekuensinya dan berhenti saat otot bayi berkembang dengan matang.
Asam lambung pada anak yang terus menerus terjadi bisa membuatnya mengalami kesulitan penambahan berat badan.
Baca Juga: Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Hamil
Untuk meminimalkan masalah kesehatan yang satu ini, Moms harus memberi makan bayi dalam posisi yang lebih tegak.
Ikuti setiap pemberian makan dengan 30 menit dalam posisi tegak. Hindari permainan aktif langsung atau penggunaan ayunan bayi.
Sering bersendawa selama dan setelah setiap menyusui dapat mencegah udara menumpuk di perut bayi.
Untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), penting untuk menempatkan bayi tidur telentang.
Menempatkan bayi untuk tidur tengkurap untuk mencegah gumoh tidak dianjurkan.
Yang harus Moms ketahui adalah perut bayi berukuran kecil sehingga sangat mudah untuk membani mereka dengan makanan yang masuk.
Memberi makanan bayi terlalu banyak justru hanya akan memebani sistem pencernaan bayi yang belum berkembang sempurna.
Cobalah memberi makan lebih sering dengan volume yang lebih kecil. Hal ini bisa membantu untuk mencegah gumoh pada bayi.
Hindari untuk melakukan aktivitas yang membuat bayi banyak bergerak setelah makan.
Langsung membiarkan Si Kecil bermain setelah makan dapat memungkinkan ASI keluar kembali atau bayi gumoh.
Itulah tadi beberapa hal yang perlu Moms ketahui soal gejala, penyebab dan cara mengatasi bayi yang mengalami asam lambung.
Baca Juga: 3 Dampak Kesehatan Jika Asam Lambung Naik pada Saat Masa Hamil
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR