Nakita.id - Yuk, Moms ketahui tentang pubertas bagi anak perempuan.
Apakah Moms dan Dads sedang mempersiapkan diri untuk membimbing anak perempuan yang beranjak remaja?
Tentu ada berbagai macam hal yang perlu dipersiapkan oleh Moms dan Dads sebagai orangtua saat anak sudah hendak masuk usia pubertas.
Akan ada banyak sekali perubahan yang terjadi pada anak. Tidak hanya perubahan fisik saja, tapi juga perubahan dari aspek mental dan emosional.
Perlu diketahui, pubertas anak perempuan dan laki-laki sedikit berbeda, salah satunya dari segi usia.
Lalu, pada usia berapa anak perempuan masuk masa pubertas?
Bagi anak-anak perempuan, dimulainya pubertas lebih dahulu dibandingkan anak laki-laki, yaitu pada usia 8 hingga 13 tahun.
Sementara itu, untuk anak laki-laki terjadi pada usia 9 hingga 14 tahun.
Moms harus tahu beberapa gejala pubertas yang terjadi pada anak perempuan. Apa saja, ya?
1. Mudah berkeringat
Ciri-ciri anak perempuan pubertas yang pertama adalah mudah berkeringat.
Baca Juga: Pubertas Dini Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak? Begini Penjelasannya
Ketika masuk masa pubertas, kelenjar keringat akan ikut membesar.
Kelenjar keringat atau dikenal dengan istilah sudorifeous, adalah salah satu kelenjar yang ada pada tubuh manusia.
Kelenjar ini jumlahnya sangat banyak. Kelenjar keringat tersebar di hampir seluruh tubuh manusia.
Khususnya di area telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Pada masa pubertas, kelenjar keringat juga menjadi lebih aktif.
2. Perubahan suasana hati
Pada saat-saat ini, akan mengalami perubahan suasana hati. Terlebih ketika masuk masa menstruasi.
Perubahan suasana hati atau mood juga bisa disebut sebagai PMS atau premenstrual syndrome.
PMS ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih cepat marah, serta menjadi sulit untuk tidur, gelisah, rasa lapar meningkat, dan hal-hal lainnya.
3. Menstruasi
Ciri-ciri anak perempuan pubertas adalah mulai mengalami menstruasi.
Menstruasi adalah sebuah proses keluarnya darah dari vagina perempuan.
Baca Juga: Pubertas Dini Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak? Begini Penjelasannya
Hal itu terjadi karena adanya siklus bulanan yang dialami oleh tubuh perempuan.
Siklus ini adalah proses dari organ reproduksi perempuan.
Sehingga, bersiap jika terjadi kehamilan. Persiapan-persiapan ini ditandai dengan adanya penebalan dinding rahim atau endometrium.
4. Tumbuh jerawat
Seorang anak perempuan yang sudah memasuki usia pubertas, ditandai dengan tumbuhnya jerawat.
Mengapa saat pubertas jerawat jadi bertumbuh? Hal ini karena terjadinya perubahan kondisi di hormone tubuh.
Perubahan pada hormone akan menjadi salah satu penyebab tumbuhnya jerawat di permukaan kulit.
Tahapan Pubertas Anak Perempuan
Sementara itu, untuk anak perempuan terjadi hanya dalam empat tahapan, di antaranya:
1. Prapubertas
Di fase ini anak perempuan yang hendak beranjak remaja belum mengalami perubahan pada fisiknya.
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Jerawat Anak Perempuan Saat Masa Pubertas, Salah Satunya dengan Doa!
2. Perubahan Fisik
Di fase kedua ini, anak sudah mulai mengalami perubahan fisik. Misalnya, areola yang mulai membesar dan berubah warna, rambut di area privat tumbuh, dan perkembangan tinggi badan.
Fase ini biasanya terjadi di usia 8 hingga 13 tahun. Di usia ini, anak juga biasanya sudah mengalami menstruasi.
3. Perubahan Fisik Semakin Pesat
Di usia 9 hingga 14 tahun, anak mulai mengalami perubahan ukuran payudara, pertumbuhan tinggi badan, dan kulit wajah yang semakin berminyak.
4. Jerawat
Di usia 10 hingga 15 tahun, biasanya anak sudah mulai mengalami jerawat. Tak hanya itu saja, tumbuhnya rambut di bagian privat juga semakin banyak.
Di masa ini, Moms perlu mengajarkan anak soal kebersihan diri.
Tak ada salahnya mengajarkan anak bagaimana caranya membersihkan kulit serta bagian privat.
Mengenai perubahan keadaan emosional, Moms dan Dads juga perlu sabar menghadapinya dan tetap membimbingnya dengan kepala dingin.
Di fase pubertas, anak sebenarnya ingin bisa independen, namun masih butuh bantuan dari orang tua.
Baca Juga: Mengenal Pubertas Dini Pada Anak, dan Penyebabnya yang Wajib Moms Tahu
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR