Nakita.id - Apakah Moms berpikir untuk mulai mengganti pembalut dengan tampon, atau menstrual-cup?
Penggunaan tampon dan menstrual cup memberikan perbedaan yang begitu signifikan.
Pembalut biasa ditempelkan pada celana dalam dan bisa dilepas setelah penuh.
Pembalut sekali pakai akan langsung dibuang setelah selesai digunakan, ada pula pembalut kain yang bisa dicuci dan digunakan berulang kali.
Sementara tampon dan menstrual cup akan dimasukkan ke dalam vagina untuk menyerap darah menstruasi.
Tampon bisa membuat penggunanya merasa lebih nyaman seperti sedang tidak menstruasi.
Pasalnya, banyak pengguna melaporkan, tampon membuat mereka bisa beraktivitas seperti biasa.
Mereka juga merasa lebih tenang dan nyaman karena tidak khawatir mengenai kebocoran atau noda darah di pakaian.
Lantas bagaimana cara aman untuk menggunakan tampon?
Tampon adalah sumbat kecil yang terbuat dari kapas yang dimasukkan ke dalam vagina dan menyerap darah menstruasi.
Beberapa tampon dilengkapi dengan aplikator yang membantu Moms memasukkan tampon.
Baca Juga: Rekomendasi Pembalut Nifas, yang Suka Pakai Tampon Mohon Ganti dengan Merek Ini
Tampon memiliki tali yang terpasang di ujungnya, sehingga Moms dapat dengan mudah menariknya keluar.
Kapas pada tampon akan menyerap darah menstruasi, berbeda dengan menstrual cup yang berbentuk seperti mangkuk kecil dan terbuat dari karet, silikon, atau plastik lunak.
Menstrual cup bekerja dengan mengumpulkan darah menstruasi dan bisa dipakai kembali.
Moms tinggal mengosongkannya, mencuci, kemudian bisa menggunakannya kembali.
Tampon dan menstrual cup tidak dapat tersangkut, tersesat di dalam tubuh, atau pindah ke bagian lain dari tubuh.
Otot-otot di vagina akan menahannya dan mereka tetap berada di dalam tubuh sampai nanti selesai dipakai dan dikeluarkan.
Kebanyakan orang tidak dapat merasakan tampon sama sekali saat digunakan di tempat yang tepat.
Moms bisa memakai tampon bahkan untuk berenang di dalam air.
Tampon tersedia dalam berbagai "ukuran" (daya serap), seperti ringan, reguler, dan super.
Sebaiknya gunakan daya serap terendah atau teringan yang bertahan beberapa jam dan bisa diganti.
Beberapa tampon dilengkapi dengan aplikator berupa tongkat kecil yang terbuat dari karton atau plastik yang membantu memasukkan tampon ke dalam vagina.
Baca Juga: Memakai Tampon untuk Haid Ternyata Tidak Sakit, Perhatikan Juga Kapan Harus Menggantinya
Bagi beberapa tampon tidak memiliki aplikator, Moms cukup memasukkannya dengan jari.
Caranya, cuci tangan dan ambil posisi yang nyaman.
Moms bisa jongkok, mengangkat satu kaki, atau duduk di toilet dengan lutut terbuka.
Dorong tampon ke dalam vagina menggunakan aplikator atau jari, tergantung jenis tampon yang Moms gunakan.
Memasukkan tampon ke dalam vagina akan lebih nyaman jika Moms sedang rileks.
Menggunakan tampon dengan aplikator yang halus dan bulat dapat membuat proses ini lebih mudah.
Moms juga bisa mengoleskan sedikit pelumas di ujung tampon atau aplikator.
Setelah selesai menggunakannya, bungkus tampon bekas dengan kertas toilet dan buang ke tempat sampah.
Jika tampon berada di vagina dalam waktu lama, hal itu dapat menyebabkan penyakit yang disebut sindrom syok toksik (TSS).
Meski sangat jarang terjadi, tetapi kondisi ini berbahaya.
Jika Moms menggunakan tampon dan mengalami muntah, demam tinggi, diare, nyeri otot, sakit tenggorokan, pusing, pingsan atau lemas, dan ruam seperti terbakar sinar matahari, keluarkan tampon dan segera hubungi dokter.
Baca Juga: Tidak Sembarangan, Ternyata Begini Cara Mudah dan Nyaman Memakai Tampon untuk Haid
Untuk membantu mencegah TSS, gunakan tampon dengan daya serap terendah yang bisa Moms ganti tampon setiap 4-8 jam atau sesering yang diperlukan.
Memasang tampon biasanya tidak sakit, tetapi pada awalnya mungkin perlu latihan.
Cobalah jenis yang berbeda sampai Moms mengetahui mana yang paling Moms sukai, tetapi jangan memakai tampon kecuali Moms benar-benar sedang menstruasi.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR