Nakita.id – Merawat kulit bayi merupakan salah satu aspek terpenting bagi orangtua.
Bila Moms memperhatikan, bayi baru lahir seringkali memiliki kulit yang kering.
Beberapa tanda kulit kering termasuk kulit yang kasar, mengelupas, atau pecah-pecah.
Tanda-tanda ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tapi paling sering muncul di kaki, tangan, wajah, dan bibir.
Kulit yang lebih kering tersebut biasanya tidak terlalu menganggu bayi.
Namun, bila terlalu kering, kondisi ini bisa terasa gatal dan menyebabkan garukan dan luka.
Tapi tenang saja Moms, ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan untuk mencegah kulit kering pada bayi dan menjaganya agar tetap sehat dan lembap.
Namun, selain mengetahui cara perawatan yang tepat, perlu juga untuk tahu apa saja yang bisa menyebabkan kulit kering pada bayi.
Meski paparan udara kering dan suhu dingin bisa melemahkan kelembapan kulit sendiri, ada kondisi tertentu yang bisa terjadi pada bayi dengan kulit kering.
Dilansir dari You are Mom, eksim atopik adalah kondisi kulit umum yang biasanya terjadi selama tahun pertama kehidupan.
Selain itu, dalam banyak kasus, ini disebabkan karena dermatitis atopik dan alergi makanan.
Baca Juga: Memandikan Bayi Baru Lahir, Seberapa Sering Harusnya Dilakukan?
Eksim dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tetapi ada pola spesifik yang lebih sering terjadi pada usia tertentu.
Faktanya, pada bayi merangkak, lengan bawah, lutut, dan bagian fleksor pergelangan kaki cenderung paling terpengaruh.
Meski jarang terjadi, psoriasis bisa terjadi pada bayi baru lahir. Psoriasis adalah penyakit radang kronis umum yang menyerang kuku, kulit, dan persendian.
Bahkan, pada bayi, munculnya ruam di area popok kebal terhadap pengobatan ruam popok konvensional.
Selain penyebab patologis kulit kering pada bayi, ada faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan dehidrasi dan kekeringan.
Misalnya, AC, pemanas, atau kaporit dari kolam renang adalah beberapa di antaranya.
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan menerapkan beberapa perawatan berikut supaya menjaga kulit bayi tetap lembut.
Menurut rekomendasi dari American Academy of Pediatrics, mandi singkat dengan air hangat sangat ideal.
Penggunaan produk tertentu dapat memicu dehidrasi kulit pada anak.
Oleh karena itu, hindari sabun dan produk kosmetik yang mengandung parfum atau alkohol.
Sementara itu, ada minyak tertentu yang memberikan fungsi penting pada waktu mandi. Namun, hindari yang mengandung antiseptik, kecuali direkomendasikan oleh spesialis untuk pengobatan infeksi tertentu.
Baca Juga: Ternyata Mudah! Cara Mengobati Gigitan Serangga Pada Bayi Tanpa Bekas
Produk pelembab yang direkomendasikan untuk kulit sensitif atau kering pada bayi harus hipoalergenik dan bebas dari deodoran dan wewangian.
Setelah mandi dan membilas, kulit bayi yang halus dan rapuh harus dikeringkan tanpa digosok dengan handuk.
Pada saat inilah disarankan untuk mengoleskan krim pelembab yang baik ke seluruh tubuh. Berikut ini adalah beberapa jenis produk yang umum dipakai.
Salep : jenis produk ini yang mengandung proporsi minyak yang tinggi dalam komposisinya, jadi salep dipilih untuk kulit yang sangat kering dan teriritasi.
Mereka biasanya tidak mengandung bahan pengawet yang menyebabkan reaksi negatif pada kulit.
Krim : jenis produk ini berguna untuk mengunci kelembapan di kulit karena kandungan minyaknya yang banyak.
Emulsi : umumnya produk ini lebih cair dan lebih ringan dari yang lain.
Untuk alasan ini, mereka dipilih untuk kulit yang tidak terlalu kering dan periode yang lebih hangat.
Pakaian anak serta alas tidurnya harus berbahan katun dan berbahan lembut agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit bayi.
Berikutnya, mencuci dengan deterjen tanpa pewarna, pewangi, atau pewangi sangat ideal dalam merawat kulit kering.
Selain itu, yang terbaik adalah mencuci semua pakaian baru untuk menghilangkan sisa bahan kimia atau produk pewarna yang tertinggal di sana.
Baca Juga: Sering Alami Bentol pada Kulit Bayi, Apa Penyebabnya?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR