Tabloid-Nakita.com - Dini hari sebelum pergi beraktivitas, Mama yang sedang hamil dua bulan selalu menyeduh satu cangkir teh. Tiba di kantor, Mama merasa kurang afdol kalau tak ditemani secangkir kopi instan di meja kerja. Siang hari, ada janji meeting dengan klien di coffee shop. Di sana Mama pesan capuccino kesukaannya. Sore di perjalanan pulang nan macet, ketimbang bete, Mama memilih ngemil cantik dengan mengunyah sebatang cokelat stok bekalnya.
Wow! Tunggu dulu, Mam. Sudah berapa banyak kafein yang dikonsumsi hari ini?
Dahulu sempat ada kesepakatan bahwa ibu hamil harus menghindari konsumsi kafein. Namun seiring waktu, muncul konsensus (kesepakatan para ahli) yang menyatakan bahwa konsumsi kafein saat hamil diperbolehkan secara terbatas. Dengan begitu, kehamilan dan janin tetap aman.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ibu hamil membatasi konsumsi kafein maksimal 300 mg sehari. Batas angka ini senada dengan yang ditetapkan Food Standards Agency (FSA). Bahkan, beberapa lembaga kesehatan lain, salah satunya NHS (National Health Service) hanya membolehkan ibu hamil mengonsumsi kafein maksimal 200 mg sehari. Begitu pun di Australia. Para ahli lain menyebut, bila konsumsi kafein ibu hamil sekitar 150―250 mg per hari takkan menimbulkan efek.
Ukur konsumsi harian
Nah, yang kadang masih membingungkan, batas aman itu seberapa banyak cangkir kopi/teh? Seberapa batang cokelat? Seperti kita tahu, sumber kafein itu beragam: ada di dalam kopi, teh, cokelat, minuman ringan (soft drink), dan aneka kue rasa kopi/cokelat.
Bermacam sumber ini tentunya mengandung kadar kafein yang berlainan. Untuk kategori kopi saja bisa berbeda-beda takaran kandungan kafeinnya.
Berikut ini sedikit ilustrasi perkiraan sebagai bahan pertimbangan ibu hamil dalam mengonsumsi kafein. Untuk lebih pastinya mungkin
bisa dilihat dari keterangan kemasannya (bila ada).
Dari angka-angka itu, kita bisa coba simulasi. Contoh kasus Mama pada ilustrasi di atas, maka perkiraan hitung-hitungannya adalah: teh (50 mg), kopi (100 mg), kopi (100 mg), dan cokelat (50 mg). Total nilai = 300 mg! Nah, kan?
Jumlah kafein yang terkandung:
1 cangkir/mug/gelas kopi instan 40―100 mg
1 cangkir black coffee 425 mg
1 cangkir teh 32―50 mg
1 cangkir kopi susu 245 mg
1 kaleng minuman bersoda 40 mg
1 kaleng minuman energi 50―80 mg
1 batang cokelat ukuran 50 g 50 mg
50 g cokelat susu 25 mg
WHO sendiri menyarankan ibu hamil tidak mengonsumsi kopi lebih dari dua kali per hari. Yang penting diperhatikan juga, tiap individu memiliki sensitivitas terhadap kafein yang berlainan. Jadi, efek kafein bisa berbeda bagi tiap orang. Misal, bagi ibu hamil A, minum secangkir kopi sudah menimbulkan deg-degan dan pusing. Tapi bagi ibu hamil B, mungkin gejala itu baru terasa kalau sudah minum 3 cangkir kopi.
Lantaran itu, bila ragu dan khawatir akan efek kafein untuk ibu hamil, sebaiknya untuk sementara waktu -paling tidak selama kehamilan- coba dihentikan saja.
Konsultan Ahli: dr. Saiful Juhdi, SpOG, RS Pertamedika Sentul City, Bogor
(Hilman Hilmansyah)
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
KOMENTAR