Tabloid-Nakita.com – Mungkin Mama bertanya-tanya apakah janin yang ada di dalam rahim bernapas? Jika bernapas, apakah organ vitalnya sudah mampu membuat ia bernapas? Ternyata, janin tidak bernapas seperti kita yang menggunakan mulut dan hidung. Si kecil akan bernapas dengan kedua organ itu saat sudah keluar dari rahim. Lalu, bagaimana cara janin bernafas di dalam rahim?
Seluruh kebutuhan janin termasuk oksigen didapatkan dari plasenta. Janin belum memiliki paru-paru yang sempurna untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, plasenta membantu janin mendapatkan oksigen secara keseluruhan. Hal inilah yang membuat Mama harus tetap sehat dan menjauhi kebiasaan buruk seperti merokok.
Baca juga: Lakukan stimulasi ini pada janin agar ia jadi cerdas
Plasenta sendiri menempel pada dinding rahim dan terhubung dengan janin. Oksigen yang dihirup oleh Mama juga ikut dihirup oleh bayi. Penting bagi Mama menjaga udara yang bersih untuk masuk ke dalam tubuh. Oksigen yang dihirup oleh ibu dibawa oleh darah dan diteruskan hingga plasenta. Proses pembuangannya juga sama. Karbondioksida yang diproduksi janin dibawa oleh darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh Mama.
Mama juga bisa melihat bayi bernapas dengan jelas lo. Namun, Mama bisa melihatnya dengan jelas pada usia 9 minggu kehamilan. Memantau nafas sejak janin sangat penting untuk mengetahui apakah janin dapat bernafas dengan baik. Latihan pernafasan ini sangat penting agar ia siap bernafas dengan seluruh organ tubuhnya sendiri saat ia lahir nanti.
Baca juga: Yuk, pantau berat badan janin
Menangis saat lahir menjadi salah satu tanda bahwa ia berhasil nafas pertama kali. Seorang bayi mulai menggunakan paru-parunya saat plasenta dipotong. Paru-paru bayi akan mulai menyuplai oksigen ke tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang dihembuskan keluar tubuh. Hal ini dapat menjadi masalah pada kelahiran prematur karena organ yang belum siap. Secara normal, paru-paru akan berfungsi setelah 32 minggu kehamilan.
Cara janin bernafas di dalam rahim sangat ditentukan oleh Mama. Oleh karena itu, hindari kebiasaan yang merusak saluran pernafasan. Hal ini juga semakin memperkuat bahwa Mama tidak boleh merokok selama kehamilan.
(Niken/New Kids Center)
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR