Nakita.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan Kejadian Luar Biasa atau KLB campak.
Keputusan KLB campak ini dibuat setelah terdapat 55 kasus kejadian positif campak di 34 kabupaten dan 12 provinsi.
Sebelumnya, Kemenkes juga mengumumkan KLB usai ditemukan 1 kasus polio.
KLB campak ini ditetapkan oleh Pemda setempat karena sifatnya bukan nasional.
Pemda melakukan KLB ketika ditemukan mininal 2 kasus campak yang terkonfirmasi laboratorium.
Dikuti dari Kompas, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan kalau KLB campak ini ada hubungannya dengan pandemi Covid-19.
Prima mengungkapkan banyak kasus campak di Tanah Air karena orang tua tidak berani membawa anak keluar rumah saat pandemi.
Itu sebabnya, realisasi imunisasi turun signifikan yang berdampak ditemukannya kasus campak.
Prima menjelaskan kalau target Bulan Imunisasi Anaka Nasional (BIAN) di luar Jawa-Bali masih belum sempurna.
Dari ditargetkan 95% tapi realisasinya hanya sebesar 60,13% saja. Sementara untuk wilayah Jawa dan Bali target sudah mencapai 72,2%.
"Artinya masih ada anak yang masih belum bisa menemukan atau belum memiliki kekebalan terhadap campak," kata Prima.
Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Campak Bagi Kesehatan Anak, Info dan Cara Mendapatkannya
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR