Nakita.id – Permasalahan gizi pada bayi menjadi permasalahan yang cukup tinggi di Indonesia.
Salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemui adalah masalah stunting.
Hampir seperempat dari balita Indonesia mengalami stunting.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) selaku Kepala BKKBN, Sabtu (7/1/2023) mengungkapkan jika stunting adalah kondisi di mana anak tidak tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
Stunting jadi salah satu indikator gagal tumbuh pada balita.
"Satu catatan penting bahwa ini gagal tumbuh dan gagal berkembang, jadi tidak berkembang dengan optimal," terang Hasto.
Ia juga mengungkapkan bahwa stunting bukan disebabkan karena adanya fakfot genetik.
Sebenarnya, anak yang mengalami stunting masih bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Namun, karena kurangnya pemberian nutrisi membuat bayi gagal tumbuh.
Tak hanya itu, faktor pola pengasuhan juga bisa menyebabkan bayi mengalami stunting
"Orang yang stunting ini bakatnya dia bisa tinggi badannya, bisa cerdas kemampuan intelektualnya. Tapi, gara-gara kurang optimal dalam pemberian nutrisi, kurang optimal dalam melindungi supaya tidak sakit-sakitan, kurang optimal dalam pengasuhan atau parentingnya sehingga anak ini gagal tumbuh,"
Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2023, Pentingnya Konsumsi Protein Hewani untuk Cegah Stunting
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR