Nakita.id - Pembunuhan berantai kini terus diselidiki polisi hingga ungkap banyak fakta baru, salah satunya kehadiran sosok Ki Banyu yang berperan sentral dalam tindak pembunuhan.
Ki Banyu dianggap sakral, suci, dan kuat hingga dipatuhi oleh korban penipuan bahkan sesama komplotan penjahat.
Ternyata sosok Ki Banyu adalah fiktif dan rekaan semata yang dilakukan Wowon.
Pembunuhan berantai ini menghebohkan karena telah membuat 9 orang nyawa melayang.
Baik di Bekasi, Cianjur, bahkan Bali.
Kasus pembunuhan berantai ini memunculkan sosok utama yaitu Ki Banyu.
Dilansir Nakita dari video livestream youtube Tribunnewsbogor, di depan para wartawan, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa tersangka pembunuhan berencana atas nama Wowon Erawan selalu berperan tokoh fiktif yakni Aki Banyu.
Nah, tokoh Aki Banyu itu diperankan oleh Wowon untuk memperdaya korban-korbannya.
"Ternyata tersangka Wowon ini berperan sebagai Aki Banyu, selain atas nama Wowon. Ternyata yang bersangkutan ini berperan sebagai Aki Banyu yang figur fiktif," jelas Hengki pada Selasa (24/1/2023).
Tokoh fiktif ini sengaja dibuat Wowon untuk memperlancar aksi tipuan kepada korbannya.
Sebab, peran Wowon sebagai Aki Banyu dianggap sebagai tokoh sakral dan suci oleh korban-korbannya.
Tipu daya ini dilakukan oleh Wowon karena dirinya bisa mengubah suaranya.
Nah, keterampilan Wowon untuk mengubah suaranya ini didapat dikarenakan ia berpengalaman sebagai seorang dalang.
"Jadi, si Wowon ini selain pekerjaan yang lain, profesinya adalah dalang.
Jadi, suaranya bisa berubah. Ini dipraktikkan pada saat pemeriksaan kemarin," ungkap Hengki.
Yang mengagetkan, sesama pelaku kriminal, Soleh dan Dulloh atau Solihin tak tahu kalau sosok Ki Banyu itu adalah fiktif.
Mereka juga tidak tahu kalau yang menjadi sosok Ki Banyu itu adalah Wowon.
Nah, sosok Ki Banyu inilah yang meminta Siti dan Noneng menyebur ke laut untuk mendapatkan kesuksesan dan kekayaan.
Aki Banyu ini yang memerintahkan Dulloh dan SOleh untuk melakukan pembunuhan terhadap para korban, mulai dengan cara dicekik, diracun hingga didorong ke laut.
"Contoh ada yang dicekik, diracun, kemudian untuk meraih kesuksesan harus menyeberang ke laut," kata dia.
"Tapi salah satu saksi ada yang menyampaikan 'pada saat itu saya disuruh di pinggir kapal, saya curiga akan didorong ke laut'.
Dan ternyata saat kami konfirmasi ke tersangka benar 'saya memerintahkan bila ingin sukses, maka harus nyemplung ke laut'," sambungnya.
Siti dan Noneng adalah dua korban atas perintah Aki Banyu yang diperankan Wowon itu.
Siti awalnya tewas setelah didorong Noneng dalam perjalanan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kala itu, Siti hendak ke Mataram untuk mengambil hasil penggandaan uang atas perintah Wowon.
Sedangkan Noneng tewas karena menceburkan diri ke laut atas perintah Aki Banyu.
"Ternyata yang ada di Bali itu terjun ke laut bukan hanya Siti, namun juga Noneng. Dan ini hasil konfirmasi kami dengan Polres Karangasem (Bali)," tutur Hengki.
Ia mengaku heran mengapa ada korban yang menuruti perintah Aki Banyu tersebut.
"Nah ini yang jadi tanda tanya, kok nurut saja," kata eks Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |