Nakita.id - Banyak Moms yang masih bertanya soal kapan waktu yang pas untuk pasang KB setelah melahirkan.
Pasalnya Moms tidak mau mengalami kehamilan berikutnya karena pertimbangan Si Kecil baru saja lahir ke dunia.
Mereka perlu kasih sayang penuh dari orangtua. Namun biasanya Moms masih takut pasang KB, apalagi setelah melahirkan, jadi bingung kapan waktu yang pas.
Melansir dari NHK, kontrasepsi bisa mulai digunakan langsung setelah Moms melahirkan.
Bahkan jika Moms sedang menyusui dan mentruasi belum kembali seperti semula.
Perempuan biasanya merilis sel telur sekitar 2 minggu sebelum menstruasi dimulai.
Jadi, Moms bisa hamil di waktu-waktu ini.
Diwartakan Nakita sebelumnya. dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, menyebutkan jika pemakaian KB setelah melahirkan bisa dilakukan secara langsung setelah persalinan selesai.
"KB bisa langsung diberikan setelah persalinan," ungkap dr. Fadli.
Tetapi Moms perlu memerhatikan jenis metode KB apa yang digunakan.
Hal ini penting dilakukan sejak awal sebelum Moms memutuskan akan pakai KB pasca salin.
Baca Juga: Cara Minum Pil KB dan Dosis yang Aman Digunakan, Yuk Simak!
Moms juga perlu mengetahui KB apa yang cocok digunakan setelah melahirkan yang disesuaikan metode persalinan yang dijalani, baik itu lahiran secara normal atau caesar.
dr. Fadli menghimbau hindari memilih KB yang mengandung hormon estrogen.
"Tidak boleh mengandung hormon estrogen," sambungnya.
Waktu pemakaian KB setelah melahirkan mungkin berbeda-beda pada tiap ibu.
Jadi baiknya Moms berkonsultasi dengan dokter atau bidan ketika akan memasang KB setelah melahirkan, ya.
KB alami ini dilakukan dengan menghindari berhubungan seksual pada saat masa subur. KB jenis ini cocok digunakan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang normal dan teratur agar perhitungan tepat dilakukan.
Selain itu, KB alami merupakan metode kontrasepsi yang dilakukan tanpa menggunakan alat, obat, dan prosedur tertentu.
Penggunaan jenis KB ini dinilai lebih aman daripada alat kontrasepsi karena tidak menimbulkan efek samping.
KB alami juga kerap menjadi pilihan bagi wanita yang tidak cocok menggunakan alat kontrasepsi.
Metode KB ini juga biasanya digunakan untuk mencegah efek samping dari kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, KB suntik, dan KB implan atau susuk.
Sering dipilih oleh banyak pasangan yang baru menikah, pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang aman.
Baca Juga: Mengenal Keunggulan KB Implan Dibandingkan dengan Jenis Lainnya
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang dikonsumsi dengan cara diminum setiap hari. Didalamnya berisi progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi.
Terdapat beberapa jenis pil KB yang tersedia. Pil KB kombinasi, memiliki gabungan dari hormon estrogen dan progestin.
Pil KB mini, hanya memiliki satu jenis hormon saja. Di dalam pil KB mini hanya terdapat hormon progesteron sehingga tidak jarang jenis pil KB ini disebut juga dengan pil KB progestin.
Sebagian besar jenis pil bekerja dengan melepaskan hormon yang membuat ovarium melepaskan telur kemudian menebalkan rahim.
Pada intinya, semua dapat membantu mencegah sperma supaya tidak sampai ke sel telur.
Suntik KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Sebagian besar orang memilih kontrasepsi suntik karena pemasangannya yang sangat mudah dan tidak terlalu menyakitkan.
Selain pemasangannya mudah, KB suntik kini juga sudah banyak jenisnya. Ada yang 1 bulan, 2 bulan, bahkan 3 bulan sekalipun Moms.
Prinsipnya, KB suntik merupakan KB dengan hormonal.
Hormon yang digunakan pada KB suntik ada dua yakni progesterone dan esterogen. Masing-masing dari hormon tersebut tentu saja memiliki manfaat dan efek samping.
IUD (Intra Uterine Device) merupakan suatu alat kontrasepsi yang juga dipilih oleh pasangan baru menikah.
Baca Juga: Cara Mendapatkan KB Gratis dari Pemerintah, Cek di Sini!
Ini juga cocok bagi para Moms yang ingin memiliki buah hati lagi setelah melahirkan, maka IUD bisa dijadikan sebagai pilihan.
IUD ini merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang mempermudah Moms dalam menunda kehamilan.
Alat kontrasepsi IUD terbagi menjadi dua yang hormonal dan non hormonal.
Alat kontrasepsi IUD memang dipasang di dalam rahim Moms. Karena, proses pemasangan IUD di dalam rahim banyak Moms yang merasa ngeri.
Tapi Moms perlu tahu, pemasangan IUD tidak memakan waktu lama, dan prosesnya hanya memakan waktu hitungan menit saja.
Perlu diketahui juga, bahwa pemasangan IUD tidak sakit sama sekali Moms. Sedangkan, cara kerja IUD sendiri juga cukup efektif untuk menunda kehamilan.
KB IUD non hormonal cara kerjanya adalah menghalangi sperma masuk ke dalam rahim. Sehingga, sperma tak bisa bertemu dengan sel telur nantinya.
Dengan begitu, Moms pun akan aman, dan tidak mudah hamil meski sering melakukan hubungan inti. Untuk KB IUD hormonal cara kerjanya juga cukup efektif Moms.
KB IUD hormonal memiliki kandungan hormon progesteron sintesis.
Hormon ini bisa membuat vagina lebih berlendir Moms. Dengan adanya lendir tersebut, tentu saja bisa membuat sperma kesulitan berenang di rahim.
Sehingga, kemungkinan bertemu dengan sel telur pun sangat kecil.
Baca Juga: Aman Atau Tidak KB Suntik untuk Ibu Menyusui? Satu Jenis KB Suntik Ini yang Aman
KB atau kontrasepsi implan adalah jenis kontrasepsi hormonal.
Metode yang digunakan adalah melepaskan hormon progestin ke dalam tubuh agar kehamilan tidak terjadi.
Implan adalah batang plastik seukuran batang korek api yang akan dimasukkan ke lengan atas, tepat di bawah kulit.
Kemungkinan kegagalan dari penggunaan KB ini sangat kecil, hanya 0,05 persen.
Hormon progestasional dosis rendah dan stabil yang dihasilkan oleh KB ini berguna untuk mengentalkan lendir serviks dan mengencerkan lapisan rahim (endometrium). KB implan biasanya juga berguna untuk menekan ovulasi.
Alat yang diletakkan di lengan ini dapat dideteksi oleh sinar-X sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan kembali jika diinginkan.
Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama.
Kondom biasanya dibuat dari bahan karet lateks dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama atau berhubungan suami-istri.
Ini juga cocok untuk pasangan baru menikah karena tidak ada efek sampingnya.
Tapi, pastikan buat yang alergi lateks jangan sampai menggunakan kondom bahan tersebut.
Masih ada pilihan lainnya dan berbagai harga.
Baca Juga: Menggunakan Pil KB yang Diminum, Bagaimana Cara Menggunakannya?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR