Nakita.id - Berikut ini prakiraan cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Pada Minggu, (29/01/2023) BMKG bei peringatan cuaca ekstrem untuk wilayah Indonesia kecuali Riau dan Sumatera Barat.
Sejak awal tahun 2023, sebenarnya BMKG sudah memberikan peringatan akan adanya cuaca yang cukup ekstrem, sepertinya hal ini juga masih akan berlanjut.
Hampir semua wilayah Indonesia mengalami cuaca ekstrem yang bisa membahayakan kehidupan manusia tersebut.
Dari peringatan ini, Moms akan mengetahui wilayah mana saja yang akan mengalami cuaca ekstrem.
Perlu diketahui, cuaca ekstrem ini meliputi hujan lebat dan angin kencang. Simak selengkapnya di bawah ini.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
• Aceh
• Sumatera Utara
• Kep. Riau
• Bengkulu
Baca Juga: Potensi Curah Hujan Lebat dan Angin Kencang dari BMKG: Hampir Semua Provinsi Kecuali Jawa Tengah
• Jambi
• Sumatera Selatan
• Kep. Bangka Belitung
• Lampung
• Banten
• Jawa Barat
• DKI Jakarta
• Jawa Tengah
• DI Yogyakarta
• Jawa Timur
• Bali
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Kalimantan Selatan
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Barat
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tenggara
• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
• Sumatera Barat
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
• Riau
Melansir BMKG, Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung.
Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1005 mb bergerak ke arah barat daya (menjauhi wilayah Indonesia).
Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis.
Bibit Siklon Tropis 90B terpantau berada di Samudra Hindia barat Aceh.
Sistem ini memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1006 mb dengan arah gerak ke barat.
Potensi bibit ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.
Meskipun demikian, sistem ini terpantau membentuk daerah konvergensi memanjang di Aceh bagian utara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Pusat tekanan rendah terpantau di utara Kalimantan membentuk peningkatan kecepatan angin permukaan (low level jet) hingga mencapai >25 knot di Laut Sulu dan Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan timur laut Maluku Utara, di Kalimantan Barat bagian utara dan di Teluk Carpentaria yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Papua Barat bagian utara dan di Laut Banda.
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang di Riau, di perairan barat Sumatera Barat, dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah, di NTT, dan di Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Jawa bagian Utara dan Barat.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR