"Kalau aku sih masih punya harapan, tapi kalau hal yang paling terburuk kalau harus diangkat ya mau gimana lagi, harus disembuhkan," kata Nunung saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan belum lama ini.
Nunung kemudian menjelaskan awal diketahuinya benjolan yang berada di bagian tubuhnya.
Hal itu telah diketahui sejak lima bulan ke belakang.
Namun saat itu ia hanya mengira benjolan tersebut adalah hal biasa.
Bahkan dirinya masih berpikir positif dan tidak mengira akan berakibat kanker payudara.
"Sebenernya sih udah lama ya, dari lima bulan yang lalu di payudara saya tuh ada benjolan."
"Cuma saya masih berpikiran positif aja, bukan apa-apa cuma biasa."
"Cuma kan keluarga saya kan punya riwayat penyakit kanker ya, ibu saya, bapak saya, semua kena kanker," ujar Nunung.
Namun benjolan tersebut mengakibatkan aktivitas Nunung sehari-hari terganggu.
"Terus lama-lama mengganggu saya bawa tas nggak bisa, saya pikir kayak encok gitu loh, tangan saya kok udah sakit sampai sini (ketiak)."
"Bawa tas udah nggak bisa, sampai ketiak pun juga sakit, ini mungkin aku masih positif aja mungkin encok atau apa asam urat, udah obat aja deh, tapi nggak ada, kurang malah, semakin sakit," tambah Nunung.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR