Nakita.id - Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospital & Clinics, meluncurkan layanan terbaru: JEC Thyroid Eye Center, sebuah sentra layanan terpadu mata tiroid pertama di Indonesia.
Dalam acara peresmiannya, Selasa (7/2/2023) hadir Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng dan juga Dr. Alia Arianti, SpM, selaku Dokter Spesialis Mata Neuro-Oftalmologi JEC dan Ketua Layanan JEC Thyroid Eye Center.
“Gejala mata tiroid kerap disepelekan karena dianggap umum, seperti mata melotot, kemerahan di bagian putih mata, mata kering atau dry eye, dan mata berair. Padahal, jika penanganan tidak tepat, penderita mata tiroid juga terancam fungsi penglihatannya yaitu pandangan ganda, penurunan ketajaman penglihatannya, hingga terjadi kebutaan,” ungkap Dr. Alia Arianti, SpM.
Pembahasan mata tiroid tak bisa dilepaskan dari gangguan tiroid.
Gangguan tiroid yaitu kondisi ketidaknormalan pada kelenjar tiroid (yang terletak di leher bagian depan bawah), baik berupa perubahan bentuk kelenjar maupun perubahan fungsinya (memproduksi hormon tiroid yang berlebihan/hipertiroid atau tidak mencukupi/hipotiroid).
Hormon tiroid sangat dibutuhkan untuk memastikan jaringan dan organ tubuh bekerja dengan baik, meregulasi tubuh dalam menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat, serta menjaga otak, jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimana mestinya.
Karenanya, kelainan pada kelenjar tiroid, termasuk yang bersifat hormonal, bisa menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Pengidap gangguan tiroid mencapai jutaan orang di seluruh dunia.
Di Eropa, prevalensinya berkisar 0‒8%, sementara di Amerika Serikat antara 1‒3%, dan di Asia Tenggara mencapai lebih dari 25%.
Bahkan, saat ini diperkirakan sekitar 27% dari keseluruhan pasien kelainan tiroid di dunia berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Diprediksi, Indonesia merupakan negara dengan penderita gangguan tiroid terbanyak di Asia Tenggara (kisaran 17 juta jiwa - atau 6,5% dari jumlah total secara global).
Baca Juga: Mengatasi Kantong Mata karena Begadang Hanya dengan Bahan yang Ada di Kulkas Ini
Gangguan tiroid pun menempati posisi kedua sebagai penyakit metabolik terbanyak setelah diabetes melitus di Tanah Air. Di JEC sendiri, sepanjang 2022 telah menangani 96 kasus mata tiroid.
“Lebih dari 40% penderita gangguan tiroid mengalami komplikasi pada mata - yang acap disebut penyakit mata tiroid. Proptosis atau eksoftalmus merupakan salah satu kondisi mata tiroid yang kerap dijumpai di tengah masyarakat. Satu atau kedua bola mata penderitanya menonjol ke depan akibat pembengkakan pada otot atau jaringan lunak sekitar bola mata,” lanjut Dr. Alia Arianti, SpM.
Kalangan yang memiliki faktor risiko mata tiroid lebih tinggi, antara lain:
- Perempuan
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR