Tabloid-Nakita.com.- Kasihan sekali ya Ma, jika si kecil yang semestinya bobok nyenyak, namun tidurnya terganggu dan rewel terus. Digendong salah, ditidurkan tak mau tenang. Tentunya, ada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman, sehingga ia susah tidur dan terus menangis. Kali ini dr. Nahari Arifin SpA RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta Selatan, mengajak Mama Papa untuk mengenali beberapa penyebab bayi susah tidur dan tentu solusinya.
TUMBUH GIGI
Jangankan pada bayi, tumbuh gigi pada orang dewasa pun membuat gusi terasa nyut-nyutan. Begitu pun bayi, ia merasakan ketidaknyamanan. Bedanya pada bayi, tunas giginya masih di bawah, jadi saat gignya tumbuh, tunas tersebut akan menekan jaringan di sekitarnya, seperti jaringan saraf di gusi. Kondisi demikian menimbulkan rasa sakit, dan terkadang disertai demam.
Yang Mama Bisa Lakukan:
Ketidaknyamanan saat gigi tumbuh pada bayi, sebaiknya tidak diatasi dengan pemberian obat-obatan. Sakit pada tumbuh gigi merupakan proses yang alami, yang sebenarnya akan hilang sendiri. Jadi, tak banyak yang bisa kita lakukan, kecuali memerikan rasa nyaman kepadanya. Saat ia rewel, peluk si kecil dan belailah ia.
Mama juga dapat mensterilkan mainan yang dapat digigit-gigit dan memberikannya kepadanya. Untuk empeng, meski sebenarnya tidak disarankan, namun dalam keadaan bayi yang begitu rewel, dapat ditawarkan. Ada sesuatu yang digigit-gigit sedikit banyak akan menyumbangkan rasa nyaman pada bayi. Setelah giginya tumbuh, ia pun akan segera ceria kembali. Untuk tumbuh gigi yang disertai demam tinggi (> 39˚C), segeralah membawa bayi ke dokter. “Demam karena gigi tumbuh tidak akan lebih dari 38˚C. Bila suhu tubuh bayi mencapai itu, kemungkinan ada penyebab lain demamnya dan harusnya diperiksakan ke dokter,” saran Nahari.
KOLIK
Penyebab kolik secara pasti masih belum dapat diketahui. Diduga terdapat beberapa kemungkinan,seperti gangguan pencernaan, tepatnya rangsangan pada saraf sekitar perut. Misal, adanya peradangan pada usus atau pergerakan yang tidak normal pada perut bayi (salah satu penyebabnya bisa lantara protein tinggi pada susu formula yang dikonsumsi bayi). Masalah gangguan buang air juga bisa menyebabkan kolik.
Yang Mama Bisa Lakukan
Seperti tumbuh gigi, kolik pun tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Untuk memberi ketidaknyamanan pada perutnya, kita dapat menggendong bayi di bahu. Atau lakukan massage lembut pada perut. Gunakan baby oil agar kulit bayi tidak iritasi saat memijat. Pijat dengan gerakan tangan membentuk tanda Heart atau Love. Cara ini dapat meredakan kolik. Beberapa bayi merasa lebih tenang saat mendengar suara Mama, jadi bersenandunglah atau keluarkan suara menenangkan seperti “sshhhhh… shhhh” . Kolik biasanya terjadi pada bayi usia di bawah 4 bulan. Umumnya kolik adalah sesuatu yang wajar, namun bila disertai mencret, muntah-muntah, perut kembung, dan bayi rewel terus menerus, sebaiknya konsultasikan hal ini ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
KEPANASAN ATAU KEDINGINAN
Bayi memang agak sensitif terhadap suhu. Ada saat-saat tertentu bayi bisa kedinginan meski suhu pendingin udara masih normal. Mama dapat dengan mudah mengenali tanda bayi kedinginan, diantaranya menggigil serta kaki dan tangannya terasa dingin. Kondisi seperti itu dapat membuat bayi rewel dan susah tidur.
Begitu pula dengan kepanasan. Penyebabnya bisa sangat sederhana, seperti bayi baru diajak berjalan-jalan di luar, sehingga keringatan dan itu membuatnya tidak nyaman. Ada juga panas yang berasal dari dalam tubuhnya sendiri seperti demam, itu juga bisa membuatnya bayi rewel dan susah tidur.
Yang Mama Bisa Lakukan
Kalau bayi kedinginan atau kepanasan, coba perhatikan suhu ruangan. Kalau menggunakan pendingin udara aturlah suhu sekitar 25—26 ˚C. Kalau masih kedinginan, coba ukur suhu tubuh bayi dengan termometer. Bila suhu tubuhnya di bawah 36,5˚C, waspadai hipotermia pada bayi. Segera bawa ke rumah sakit untuk segera dihangatkan. Sementara kalau masih di rumah segeralah selimuti bayi dengan selimut tebal atau dibedong agar hangat. Jika badan bayi panasnya sampai di atas 38, itu pertanda demam, segera bawa ke dokter atau rumah sakit. JIka masih di rumah, segera kompres kening bayi. Suhu bayi normal berkisar antara 36,5 – 37,5˚C. Di luar itu, Mama segera mewaspadai. Ukurlah suhu bayi dengan termometer, karena jika hanya meraba suhu bayi dengan tangan Mama, hasilnya kurang tepat.
LAPAR
Nah, orang dewasa pun kalau lapar akan susah tidur ya, Ma? Begitu pula pada bayi. Sayangnya terkadang orangtua tidak mengenali tanda-tanda bayinya lapar. Kalau bayi rewel atau nangis, itu tanda akhir dia mengomunikasikan dirinya, bahwa ia lapar. Awal-awal dia memberi tanda lapar dengan gelisah, tapi kadang orangtuanya menganggap bayinya masih baik-baik saja, masih menggerak-gerakkan tangan atau kaki. Dia berputar-putar badannya atau memasukkan tangannya ke mulut, kadang telinganya digosok-gosok. Padahal itu sebagai bentuk minta perhatian kepada Mama dan Papa. Dianggapnya senang main-main, padahal itu tanda awal kegelisahannya karena lapar. Akhirnya ketika Mama tidak juga peka terhadap tanda lapar bayinya, menangislah si bayi sebagai tanda protes, mengapa sudah lapar kok tidak ditanggapi juga?
Yang Mama Bisa Lakukan
Jika bayi lapar, sebisa mungkin Mama mengenali tanda lapar bayi. Bila ia lapar, segera beri ASI. Bagi bayi di atas 6 bulan yang sudah mendapatkan MPASI, Mama bisa berikan biskuit atau bubur saring agar bayi hilang laparnya dan segera tidur. Jika perutnya kenyang, bayi pun akan tenang kembali. Penting bagi Mama untuk mengenali tanda dan waktu-waktu laparnya.
(Sri Haryati/Santi (Foto: Istock)
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR