Nakita.id - Tahap awal penyembuhan kanker pada anak memang dicari banyak orangtua yang saat ini sedang berjuang agar Si Kecil sembuh dari penyakit mematikan tersebut.
Simak di sini untuk mengetahui tahap awal penyembuhan dengan jenis perawatan kemoterapi.
Menjelang Hari Kanker Anak Sedunia, berikut jenis kanker yang sering menyerang Si Kecil. Lengkap dengan gejalanya.
Setiap 15 Februari, diperingati Hari Kanker Anak Sedunia.
Seperti kita tahu, kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa.
Tahun 2023, Hari Kanker Anak Sedunia mengusung tema 'BetterSurvival' is achieveable #throughtheirhands.
Peringatan ini dilakukan agar orang tua atau masyarakat secara luas lebih peduli pada kanker anak.
Sebagai orangtua, kalian juga bisa berperan mencegah kanker anak.
Salah satunya dengan mencegah kanker pada anak lebih meluas dengan kemoterapi.
Tahap awal jika anak sudah memperlihatkan gejala kanker adalah kemoterapi.
Tapi dokter akan memastikan, anak Moms mengalami kanker jenis apa dulu.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ketahui Soal Osteosarkoma, Jenis Kanker yang Diidap Anak Indonesia
Sebagai informasi, ada 8 jenis kanker yang bisa menyerang Si Kecil.
- Darah (Leukimia)
- Mata (Retinoblastoma)
- Tulang (Osteosarkoma)
- Tumor Otak
- Kelenjar getah Bening (Limfoma)
- Saraf (Neuroblastoma)
- Jaringan Otot (Rabdomiosarkoma)
- Ginjal (Tumor Wilms)
Dari ke-8 jenis kanker di atas, diketahui jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia yaitu kanker darah (leukemia), kanker bola mata (Retinoblastoma), dan kanker tulang (Osteosarkoma).
Jika Si Kecil ketahuan mengidap salah satu kanker di atas, maka dokter biasanya langsung menyarankan kemoterapi.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Selain kemoterapi, terdapat juga terapi radiasi, operasi (pembedahan), dan lain-lain.
Operasi dan radiasi bersifat terapi lokal, terbatas di daerah tubuh tertentu saja, sedangkan kemoterapi lebih bersifat terapi dengan target ke seluruh tubuh atau terapi sistemik.
Hal ini menjadikan kemoterapi dapat menjangkau sel kanker yang mungkin telah menyebar ke organ lain.
Tujuan penggunaan kemoterapi antara lain:
- Terapi adjuvant: kemoterapi yang diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau bersamaan dengan radiasi, bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastasis
- Terapi neoadjuvant: kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan massa tumor, biasanya dikombinasi dengan radioterapi
- Kemoterapi primer: digunakan sendiri dalam penatalaksanaan tumor, yang kemungkinan kecil untuk diobati, dan kemoterapi digunakan hanya untuk mengontrol gejalanya
- Kemoterapi induksi: digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa terapi berikutnya
- Kemoterapi kombinasi: menggunakan dua atau lebih agen kemoterapi
Metode pengobatan kanker ditentukan oleh dokter berdasarkan jenis dan penyebaran kanker, serta kondisi medis lain yang dimiliki oleh penderita.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Pengobatan yang Tepat untuk Penyembuhan Retinoblastoma Pada Anak
Kemoterapi yang diberikan memiliki beberapa manfaat antara lain:
- Menyembuhkan: bertujuan untuk menghancurkan semua sel kanker hingga sempurna dan mencegah kekambuhan atau berkembangnya kanker di dalam tubuh kembali
- Mengendalikan: bertujuan mencegah penyebaran, memperlambat pertumbuhan, sekaligus menghancurkan sel kanker yang berkembang ke bagian tubuh yang lain
- Paliatif: bila kanker tidak memungkinkan untuk disembuhkan dan dikendalikan, maka kemoterapi anak bertujuan menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain, meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga selama pasien sakit dan selama masa dukacita.
Sebelum anak menjalani kemoterapi, seorang dokter akan melakukan tindakan dan pemeriksaan yang disesuaikan dengan protokol kemoterapi yang dipilih.
Secara umum dokter akan melakukan pencatatan riwayat kesehatan anak sebelumnya, pemeriksaan fisis lengkap, pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain yang diperlukan, memastikan tidak ada fokal infeksi, pertemuan dengan psikologi anak atau remaja bila diperlukan, persiapan asupan nutrisi, pemasangan jalur intravena, dan pemberian anti muntah.
Dibutuhkan kerjasama antara tim kemoterapi anak yang terdiri dari dokter anak hemtologi onkologi, perawat kemoterapi anak, farmasi, dan psikolog anak/remaja.
Pada saat persiapan mungkin dibutuhkan bantuan dari komunitas kanker anak, sukarelawan, dan rohaniawan yang bertujuan memberikan semangat, kekuatan mental, dan meningkatkan keyakinan orangtua dan keluarga dalam menghadapi pengobatan.
Saat ini kemoterapi sudah semakin terbantu dengan program asuransi jaminan kesehatan dan pemerintah.
Namun masih banyak biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh keluarga.
Kondisi-kondisi seperti diatas harus didiskusikan bersama keluarga dalam persiapan menjalani kemoterapi.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR