Nakita.id – Mencuci pakaian di mesin cuci memang sangat memudahkan.
Selain membersihkan, mencuci pakaian dengan mesin cuci juga menghemat waktu.
Sayangnya, mencuci di mesin cuci kerap membuat pakaian kurang wangi.
Alhasil, tak sedikit orang yang memilih untuk merendam pakaian terlebih dahulu di mesin cuci sebelum mencucinya.
Bukan cuma itu, merendam pakaian sebelum mencucinya juga merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan kotoran dan debu dari pakaian.
Ya, merendam pakaian dalam air akan membantu mengurai kotoran, minyak, dan keringat dari kain serta membuatnya lebih mudah dibersihkan dengan sabun.
Namun, sebaiknya Moms tidak merendam pakaian terlalu lama, ya.
Pasalnya, air dapat menyebabkan pakaian menjadi berjamur dan berbau tidak sedap, yang dapat menyebabkan infeksi.
Air juga dapat menyebabkan warna memudar dan kain menjadi tipis dan lemah.
Bahkan, masih ada dampak buruk lainnya dari merendam pakaian di mesin cuci semalaman lo, Moms.
Wah, apa saja, ya? Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: Bukan Hanya Pakai Air, Ini Cara Membersihkan Jamur di Mesin Cuci Agar Tak Kembali Lagi
Melansir dari Cleanup Geek, inilah beberapa akibat buruk yang terjadi apabila merendam pakaian terlalu lama.
Jangan kaget jika warna kain memudar setelah Moms merendam pakaian terlalu lama.
Ya, kain akan menjadi jenuh dengan air, yang menyebabkan warna memudar.
Hal ini paling terlihat ketika warnanya mendekati warna alami kain.
Seiring waktu, warna baju pun bisa hilang sama sekali.
Merendam pakaian terlalu lama juga bisa menyebabkannya menyusut.
Semakin lama pakaian direndam, semakin besar kemungkinan mereka menyusut.
Jika Moms merendam kemeja atau pakaian lain yang tidak memiliki banyak kelebihan kain, mungkin tidak terlalu terlihat saat menyusut.
Namun, jika mencoba merendam sepotong kain besar seperti sprei atau selimut, kemungkinan ukurannya akan jauh lebih kecil setelah direndam terlalu lama.
Jika merendam pakaian dalam waktu lama, kain akan mulai terurai.
Hal ini terjadi karena air menyebabkan serat pada kain membengkak dan melemah.
Baca Juga: Kelihatannya Sepele Tapi Ternyata Bisa Merusak Lantai, Begini Cara Mengatasi Mesin Cuci Bergeser
Seiring waktu, hal ini pun dapat menyebabkan lubang pada kain dan bahkan robekan.
Perendaman yang berlebihan juga dapat melemahkan jahitan pakaian lo Moms, membuatnya lebih mudah robek.
Maka dari itu, penting untuk menghindari merendam pakaian terlalu lama jika ingin pakaian awet bertahun-tahun.
Sebagai gantinya, coba bilas dengan air dingin dan keluarkan secepat mungkin.
Pakaian yang terlalu lama direndam akan menjadi berat dan sulit digerakkan.
Ini karena molekul air telah melarutkan serat di dalam kain, yang membuatnya lebih padat dari sebelumnya.
Pakaian juga akan menjadi lembap, yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada pakaian.
Meski sudah terlanjur merendam pakaian semalaman, bukan berarti Moms tidak bisa menyelamatkannya.
Ya, Moms masih bisa mencegah pakaian terkena dampak buruk dari rendaman yang terlalu lama.
1. Segera keluarkan pakaian dari air dan peras air sebanyak mungkin.
2. Bilas pakaian sebanyak mungkin dengan air dingin untuk menghilangkan genangan air.
3. Tambahkan secangkir cuka atau soda kue ke dalam air untuk membantu menghilangkan noda, bakteri, atau bau dari pakaian.
4. Masukkan pakaian ke dalam mesin cuci dan tambahkan air dingin ke dalam mesin cuci.
5. Hindari menggunakan air panas karena dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada kain.
6. Tambahkan sedikit detergen ringan ke dalam mesin cuci.
7. Jangan gunakan pemutih atau pelembut kain saat mencuci pakaian.
8. Pilih siklus lembut atau halus dan atur suhu air ke air dingin.
9. Hidupkan mesin dan biarkan menjalankan siklus lengkapnya.
10. Setelah dicuci, keluarkan pakaian dan bilas sampai bersih untuk menghilangkan sisa sabun yang berlebih.
11. Gantung pakaian hingga benar-benar kering sebelum menyimpannya.
Nah, itu dia Moms cara mengatasi pakaian yang direndam di mesin cuci semalaman.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 4 Gejala Kerusakan pada Mesin Cuci karena Beban yang Terlalu Besar
| Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
| Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR