Atau saat anak sedang memunculkan emosi senang, atau bahagia, jangan sekali-kali Dads malah menanggapi dengan sinis.
Cobalah ikuti perasaan hati anak itu akan lebih baik dari apapun.
Ini masih sering terjadi apalagi ketika Dads sudah berjanji sesuatu tapi belum bisa memenuhi janji tersebut.
Dads mending terus terang saja kenapa belum bisa memnuhi janji daripada harus mencari alasan lain yang malah menyakiti hati anak.
Dengan dalih motivasi, anak akan terjerumus dalam depresi yang amat sangat ketika Dads hanya mengucap kata cinta saat anak sedang mencapai prestasi yang bagus.
Yakinlah, mencintai tanpa syarat akan jauh lebih menyenangkan hati anak.
Ketika anak sedang belajar matematika tapi tak bisa memecahkan sebuah soal, jangan terus Dads menghakimi anak dengan kata-kata anak bodoh.
Ungkapan Dads seperti itu malah membuat anak kehilangan kepercayaan diri, yang akan berujung pada depresi dan kecemasan saat mereka dewasa.
Baca Juga: Tips Berperan Sama untuk Dads Saat Bayi Diare, Ketahui Jadwal Menyusuinya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR