Nakita.id – Polio merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian penuh pada anak-anak.
Penyakit yang dikenal juga dengan poliomyelitis ini umum menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun oleh virus.
Virus polio dapat masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung.
Mereka dapat menyebar dari orang ke orang, biasanya melalui air yang terkontaminasi.
Dalam beberapa kasus, virus dapat masuk ke otak dan sumsum tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak akan menunjukkan gejala.
Namun beberapa gejala yang dapat dikenali di antaranya seperti demam, kelelahan, mual, muntah, hingga sakit kepala.
Gejala dapat bervariasi tergantung pada jenis polio dan bervariasi dari anak ke anak.
Meski tidak ada obat untuk anak-anak yang terinfeksi polio, terdapat beberapa perawatan yang meningkatkan kenyamanan dan pemulihan.
Pengobatan khusus untuk polio akan ditentukan oleh dokter anak berdasarkan:
Usia anak, kesehatan secara keseluruhan, riwayat medis, luasnya penyakit, toleransi anak terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu.
Baca Juga: Ketahui Cara Penularan Penyakit Polio Secara Langsung dan Tidak Langsung
Kendati ada pencegahan virus polio, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkan anak yang terinfeksi.
Perawatan bersifat suportif.
Artinya, gejala tersebut dapat diobati untuk meningkatkan kenyamanan dan pemulihan anak.
Langkah-langkah pendukung meliputi:
Gejala polio biasa ditandai dengan nyeri di bagian tubuh tertentu. Misalnya pada tungkai kaki.
Oleh karena itu, perawatan untuk menangani ini adalah dengan memberikan obat pereda nyeri.
Dilansir dari Children’s Hospital of Philadelphia, obat yang diberikan untuk meringankan nyeri adalah acetaminophen.
Tidak ada obat terbaik untuk meredakan ketidaknyaman selain istirahat.
Anak yang menderita polio dapat cepat pulih dengan membanyak istirahat di tempat tidur.
Setidaknya sampai demam berkurang.
Mengutip dari Polio Place, tujuan dari pola makan yang sehat bagi penderita polio adalah untuk meningkatkan jumlah protein, meningkatkan jumlah kalori, menghindari kalori kosong dan terakhir, mengurangi minuman sebelum tidur.
Baca Juga: Apa Saja Dampak yang Muncul pada Penderita Polio? Yuk, Ketahui Cara Pencegahannya juga
Protein penting untuk membangun semua sel tubuh. Mereka dibuat dari asam amino, dan protein baru dibuat disintesis dan dipecah setiap hari.
Agar otot memiliki kesempatan berjuang untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatannya, harus ada banyak protein dalam makanan
Oleh karena itu, disarankan untuk memasukan makanan sehat dalam diet seperti ikan, telur, oatmeal, dan apa pun yang mengandung protein.
Terapi fisik atau okupasi dapat membantu mengatasi kelemahan lengan atau tungkai yang disebabkan oleh polio.
Ini akan dapat meningkatkan hasil jangka panjang.
Terutama jika diterapkan di awal perjalanan penyakit.
Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli neurologi dan penyakit menular untuk mendiskusikan kemungkinan perawatan.
Serta merekomendasikan intervensi tertentu berdasarkan kasus per kasus.
Untuk meredakan nyeri otot, anak dapat diberikan pengobatan berupa bantalan pemanas atau heating oad.
Menggunakan bantalan pemanas merupakan obat atau terapi yang efektif untuk meredakan rasa nyeri dan kekakuan pada otot-otot tubuh.
Mandi air panas atau hangat juga memberikan efek untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi nyeri dan kekakuan otot.
Baca Juga: Ketahui Jenis Imunisasi Polio pada Anak, Ini Dia Perbedaannya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR