Nakita.id - Down syndrome merupakan kondisi yang menyebabkan anak dilahirkan dengan kromosom yang berlebih.
Gangguan ini disebut dengan trisomi 21 atau kromosom ke-21.
Ini bisa menyebabkan Si Kecil mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, mental, serta kecacatan.
Bayi bisa berisiko mengalami down syndrome dengan kondisi sebagai berikut:
Peneyab down syndrome pada anak juga bisa disebabkan usia ibu ketika sedang hamil.
Bertambahnya usia pada kehamilan semakin tinggi probabilitas memiliki anak dengan down syndrome.
Kehamilan yang terjadi pada wanita yang usianya lebih tua termasuk golongan yang berisiko.
Ini dikarenakan sel telur wanita yang Moms miliki.
Tidak hanya itu, rahim Moms yang mendekati usia menopause dan risiko infertilitas juga meningkatkan potensi melahirkan bayi dengan down syndrome.
Penyeabab down syndrome pada anak juga tinggi pada Moms yang pernah melahirkan bayi dengan kondisi yang sama.
Besar kemungkinan Moms yang memiliki sindrom down translokasi dapat berpengaruh pada janin.
Baca Juga: Wajah Anak Down Syndrome Mirip, Ini Penjelasannya Menurut Ahli
Penyebab down syndrome pada anak juga bisa dipengaruhi saat hamil Moms kurang mengonsumsi asam folat.
Ini dipicu kinerja metabolisme tubuh yang kurang optimal dalam memecah asam folat.
Penurunan metabolisme asam folat berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik untuk membentuk kromosom.
Nah, apabila Moms kekurangan asam folat bisa berpengaruh terhadap kondisi janin di dalam kandungan.
Maka dari itu, penuhi asupan asam folat harian selama masa kehamilan ya Moms.
Moms, anak yang mengalami down syndrome dapat didiagnosa melalui wajahnya.
Moms bisa melihat dengan hal-hal berikut ini:
- Lemah otot
- Profil muka yang datar
- Bentuk mata yang ke atas
- Bentuk telinga yang abnormal
- Satu garis horizontal pada telapak tangan
- Kondisi sendi yang lentur
- Hanya memiliki satu sendi pada jari kelingking
- Memiliki lipatan pada ujung mata
- Lidah yang besar tidak sebanding dengan mulutnya
- Bertubuh pendek dan mempunyai kepala kecil
Untuk bisa mendiagnosis anak dengan down syndrome perlu melakukan tes skrining dan tes diagnostik.
Moms bisa mulai melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan.
Ini penting dilakukan untuk memastikan bayi memiliki kelainan atau tidak.
Apabila ditemukan adanya kelainan, dokter bisa melakukan beberapa pengobatan.
Karena down syndrome tidak dapat disembuhkan, maka perlu peran aktif bagi para keluarga untuk mendukung kehidupan yang normal bagi Si Kecil yang mengalami down syndrome.
Baca Juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Begini Panduan Cara Berkomunikasi yang Tepat Dengan Anak Down Syndrome
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR