Sedangkan, wanita membutuhkan waktu lebih lama dan mereka bisa bertahan 15 menit dengan mudah.
Dengan adanya perbedaan waktu tersebut, penting untuk Moms dan Dads saling menghargai kondisi dan ritme masing-masing.
Seorang wanita memiliki beberapa titik atau zona sensitif seksual di mana Dads dapat bekerja dan melakukan foreplay.
Dengan melakukan foreplay, Dads bisa membuat hubungan intim semakin menyenangkan.
Memikirkan bagaimana penampilan saat berhubungan seks akan membuat Moms berhenti menikmati diri sendiri dan merusak peluang untuk mencapai orgasme.
“Jangan memikirkan lemak di perut atau riasan di wajah,” ujar Ruth Westheimer, PhD, seorang terapis psikoseksual, profesor di New York University, dan dosen di universitas Yale dan Princeton.
“Konsentrasikan pada kesenangan tindakan. Anda harus memberi diri Anda izin untuk mengalami orgasme. Pria ingin istri mereka meninggalkan diri mereka sendiri dalam permainan seks, dan itu tidak mungkin terjadi jika dia cemas dengan masalah fisiknya," kata Parrott.
Helen Fisher, PhD, seorang antropolog budaya di Rutgers University dan penulis buku baru berjudul Why Him, Why Her, mengatakan pria tidak memerhatikan setengah dari hal-hal yang menjadi obsesi wanita.
“Pria jauh lebih tertarik pada wanita yang menunjukkan tanda-tanda kesehatan, kemudaan, dan kesuburan.
Daripada mengkhawatirkan bentuk pinggang dan pinggul Anda, khawatirkan tingkat energi dan antusiasme serta minat Anda padanya,” saran Fisher.
Berbicara langsung tentang preferensi hubungan seks sangatlah penting dilakukan.
Baca Juga: Kenali Efek Berhubungan Intim Setiap Hari yang Wajib Pasutri Ketahui
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR