Nakita.id – Cari tahu Moms penyebab dan risiko bahaya kaki bengkak pada ibu hamil.
Kebanyakan wanita mendapatkan pergelangan kaki dan kaki yang bengkak selama kehamilan.
Perubahan yang kerap terjadi ini membuat siapa pun tidak nyaman.
Biasanya dimulai pada trimester kedua dan bertahan sampai saat melahirkan.
Sementara, ada wanita yang mengalami pembengkakan, namun ada pula yang beruntung tidak mengalaminya sama sekali.
Bagian tubuh yang sering terpengaruhi adalah kaki dan pergelangan kaki.
Jari-jari juga mungkin menjadi sedikit lebih besar.
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab di balik pembengkakan yang dialami.
Dilansir dari Pregnancy Birth & Baby, ada tiga alasan utama wanita mengalami pembengkakan saat hamil.
Sepanjang kehamilan, tubuh menghasilkan lebih banyak darah dari biasanya untuk membantu bayi tumbuh.
Cairan tambahan dan darah yang diciptakan tubuh untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat juga memperlambat sirkulasi darah.
Baca Juga: Risiko Ibu Hamil Alami Obesitas, Apakah Berpengaruh pada Janin?
Inilah yang dapat menyebabkan darah menumpuk di ekstremitas bawah dan menyebabkan pembengkakan.
Hormon membuat dinding vena lebih lembut, yang membuatnya lebih sulit bagi mereka untuk bekerja dengan baik.
Karena alasan ini, darah cenderung menggenang di kaki.
Di sana, sejumlah kecil kebocoran darah melalui pembuluh darah kecil ke dalam jaringan dan menghasilkan pembengkakan yang dapat Moms lihat dan rasakan.
Selama kehamilan, Moms juga memproduksi lebih banyak relaxin, hormon yang membantu tendon, ligamen, sendi, dan otot rileks.
Sementara, relaxin membantu panggul terbuka untuk melahirkan, itu juga melonggarkan tendon dan ligamen di kaki.
Kombinasi berat ekstra dan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan kaki tidak hanya melebar tetapi juga rata dan panjang.
Pembengkakan kaki atau pergelangan kaki kemungkinan akan berkurang satu atau dua minggu setelah bayi lahir.
Saat rahim tumbuh, ia dapat memberi tekanan pada sirkulasi ke bagian bawah tubuh.
Ini berarti bahwa darah tidak mengalir seperti biasa, yang dapat menyebabkan cairan menumpuk di anggota tubuh bagian bawah.
Pembengkakan pada ibu hamil juga dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan.
Baca Juga: Usia Kandungan Ibu Hamil Diperbolehkan Naik Pesawat Serta Risiko yang Dialami
Pembengkakan ringan pada pergelangan kaki dan kaki yang disebabkan oleh edema tidak berbahaya dan benar-benar normal.
Namun, jika wajah menjadi bengkak, dan penambahan berat badan berlebih dalam atau bertambah parah maka sebaiknya segera hubungi dokter.
Dilansir dari What to Expect, pembengkakan yang berlebihan bisa menjadi salah satu tanda preeklampsia.
Tetapi, ketika itu, itu selalu disertai dengan gejala lain.
Seperti peningkatan tekanan darah, protein dalam urine dan kemungkinan kenaikan berat badan yang cepat.
Jika tekanan darah dan urin (diperiksa pada setiap kunjungan prenatal) normal, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Edema atau pembengkakan tidak pernah menjadi satu-satunya gejala preeklamsia.
Kasus yang jarang terjadi, pembengkakan di kaki bisa menjadi tanda trombosis vena dalam (DVT).
Kondisi ini berpotensi mengancam jiwa yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dalam vena dalam.
Pembengkakan dari DVT cenderung hanya memengaruhi satu kaki (biasanya kaki kiri), dapat menyebabkan perasaan berat ketika berdiri.
Kemudian, rasa sakit di betis saat melenturkan kaki, atau kulit yang merah atau hangat saat disentuh.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Pempek dengan Kuah Cuka Asam? Ini Penjelasannya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR