Tabloid-Nakita.com - Sesuai saran orangtua, Mama bersiap mencukur rambut si kecil sampai gundul. Katanya sih, dulu Mama pun digundul waktu kecil. Menurut orangtua, rambut bayi digundul agar tebal. Benar enggak, sih?
Baca juga : Mungkin Ini Penyebab Rambut Bayi Tipis
Hingga sekarang, belum ada referensi kesehatan yang merujuk adanya kaitan antara cukur rambut dengan ketebalan rambut.
Menurut dr Arie Muhandari, SpKK, rambut bayi bisa saja tumbuh tebal tanpa digunduli. Atau sebaliknya, ada juga sebagian bayi yang walaupun sudah digunduli tetap saja rambutnya tipis. Artinya, tebal atau tipisnya rambut bayi tergantung pada folikel rambut yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan gizi. Jika jumlah folikelnya sedikit, digunduli berapa kali pun, rambut anak tidak akan lebat.
Berbicara tentang genetik tidak hanya berhenti di ayah ibu, tapi juga kakek nenek, kakek buyut nenek buyut, dan seterusnya. Artinya, boleh jadi kedua orangtua berambut tebal, tapi anaknya berambut tipis, setelah ditelisik lebih jauh, mungkin saja rambut tipis si kecil diturunkan kakek atau kakek buyutnya yang memiliki bawaan rambut tipis.
Baca juga : Rambut Bayi Harus Dicukur Setelah 7 Hari Kelahirannya
Boleh dibilang, mencukur rambut bayi saat genap berusia 40 hari hanya sekadar meneruskan tradisi. Setelah digundul menjadi tebal atau tidak, toh ada banyak manfaat mencukur rambut bayi yang bisa diperoleh, di antaranya:
* Memudahkan proses pembersihan rambut. Kulit kepala bayi masih memproduksi kelebihan lemak akibat pengaruh sisa hormon ibu (androgen). Akibatnya, kulit kepala bayi gampang lengket selain karena produksi keringat yang banyak pada sebagian bayi. Tumpukan lemak dan kotoran tersebut lebih mudah dibersihkan jika rambut bayi yang lebat dan panjang dicukur pendek.
* Memudahkan kontrol kesehatan kulit kepala. Dengan dicukur pendek, orangtua jadi lebih mudah mengontrol kondisi kulit kepala bayinya. Apakah terjadi iritasi akibat sampo yang tidak cocok, ada bisul, tumpukan lemak, luka kecil, dan sebagainya. Mencukur rambut bahkan menjadi keharusan bila sudah terjadi infeksi berupa bisul di kepala.
* Bersifat “mendinginkan”. Untuk bayi di negara tropis, rambut pendek akan terasa lebih nyaman karena keringat di situ lebih gampang menguap.
Baca: 12 Gaya Rambut Anak Laki-laki Terpopuler
Selanjutnya, pertumbuhan rambut yang sehat dipengaruhi oleh faktor gizi dan lingkungan. Anak yang kurang gizi bisa dilihat dari pertumbuhan rambutnya yang tipis dan merah. Meski begitu, ada juga tekstur rambut yang pembawaannya memang sudah lemas, tipis, dan merah meski sebetulnya tidak mengalami kekurangan zat gizi tertentu.
Untuk mengoptimalkan kesehatan rambut si kecil, selama ia tetap terlihat nyaman, boleh saja orangtua memanfaatkan minyak kemiri, minyak santan, atau tonik rambut khusus bayi. Hanya saja, minyak dapat membuat kulit kepala bayi lengket dan kotor.
Baca: Adakah Cara Agar Rambut Bayi Tebal?
Karena itu, ada baiknya rambut bayi digundul agar mudah dibersihkan kembali. Gosok dan pijat lembut kulit kepalanya agar peredaran darah di kepala menjadi lebih lancar dan mulut folikel menjadi lebar untuk menyerap zat gizi yang diberikan. Jadi, rambut bayi digundul bukan agar jadi tebal ya, Mam.
(*)
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
KOMENTAR