Nakita.id - Hubungan intim menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan suami istri.
Ada banyak manfaat kesehatan yang didapat dari kegiatan ini.
Diantaranya mengurangi stres, meningkatkan imunitas, hingga mengurangi sakit kepala.
Aktivitas ini juga bisa membantu membakar kalori.
Sehingga, efeknya bisa seperti ketika Moms dan Dads olahraga.
Salah satu hal yang banyak ditanyakan adalah perihal bercinta selama menstruasi.
Sbegian orang meyakini bahwa ada larangan untuk melakukan hubungan badan selama menstruasi.
Namun, ada juga yang tetap melakukannya.
Kali ini, akan dibahas mengenai bahaya dan risiko ketika pasutri berhubungan intim ketika sang istri sedang haid.
Melansir Healthline, berikut alasannya.
Ketika darah masih mengucur deras dan nekat melakukan hubungan badan, maka berisiko sebabkan kekacauan.
Misalnya darah bisa mengenai Moms dan pasangan saat melakukan hubungan intim.
Hal ini bisa saja membuat suasana hati jadi kurang baik.
Bahkan, ini bisa saja sampai mengenai seprai.
Kecemasan karena kekacauan ini bisa menghilangkan sebagian atau keseluruhan dari kesenangan berhubungan intim.
Risiko lainnya ketika berhubungan badan di waktu menstruasi adalah IMS.
Jika perempuan memiliki virus dalam tubuhnya, bisa menularkan ke pasangannya.
Misalnya seperti HIV atau hepatitis.
Sebab, virus ini hidup dalam darah.
Bisa menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.
Untuk mencegah risiko IMS ini, Dads bisa menggunakan kondom.
Kondom ini bisa melindungi organ intim pria terpapar darah secara langsung.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Hubungan Intim Saat Bulan Ramadan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Banyak yang berpikir melakukan hubungan intim selama periode menstruasi tidak akan sebabkan kehamilan.
Padahal, anggapan ini salah besar.
Moms masih bisa tetap berisiko hamil meski berhubungan saat haid.
Namun, memang peluangnya pada masa ini lebih rendah.
Moms kemungkinan besar hamil selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi dimulai.
Tapi, perlu diingat bahwa panjang siklus setiap wanita berbeda.
Panjang siklus ini bisa saja berubah setiap bulan.
Faktor lainnya yaitu kemampuan sperma untuk hidup di dalam tubuh Moms hingga 7 hari.
Jadi, jika Moms memiliki siklus 22 hari dan berovulasi segera setelah haid, maka kemungkinan melepas sel telur saat sperma masih ada di saluran reproduksi cukup besar.
Itulah dia penjelasan mengenai bahaya dan risiko hubungan intim saat haid.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Penting untuk Pasutri, Bolehkah Melakukan Hubungan Intim Saat Keputihan? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR