Tabloid-Nakita.com - Proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) biasa dilakukan tak lama setelah bayi lahir. Namun ternyata, tidak semua bayi langsung mampu menemukan puting ibunya dan mengisap ASI. Apakah kemampuan bayi menyusu tergantung pada ukuran payudara sang ibu? Atau dengan kata lain, benarkah payudara besar membuat menyusui jadi lebih gampang?
Konsultan laktasi Pinky McKay tidak sependapat dengan anggapan tersebut. Menurutnya, kemampuan penyimpanan ASI kaum perempuan bisa sangat besar, tapi hal itu tidak tergantung pada ukuran payudara.
Ia mengutip pernyataan peneliti dari University of Western Australia, Dr Peter Hartmann, yang menemukan bahwa meskipun normalnya ibu menyusui memproduksi jumlah ASI yang sama selama 24 jam, namun kapasitas penyimpanan mereka bisa bervariasi hingga tiga kali lipat.
"Hal ini tidak berarti disebabkan ukuran payudara, dan tidak memengaruhi kemampuan memproduksi ASI. Perempuan dengan payudara yang lebih kecil juga bisa memiliki suplai yang baik dari jaringan kelenjar dan sedikit lemak, yang berarti menghasilkan kapasitas penyimpanan yang lebih baik. Sedangkan perempuan berpayudara besar mungkin saja memiliki lebih banyak lemak pada payudaranya dan lebih sedikit jaringan kelenjar. Karena itu kapasitas penyimpanannya lebih kecil," ujar McKay.
Daripada stres memikirkan seberapa banyak produksi ASI yang dihasilkan payudara, lebih baik Mama mengupayakan agar produksi ASI lebih lancar. Ia menganalogikan, jika kita minum dari gelas kecil, kita akan terus mengisinya agar bisa minum. Itu sama halnya dengan jika kita menyusui bayi mengikuti sinyal laparnya, maka kita tak perlu khawatir mengenai kapasitas penyimpanan ASI.
Jika Mama memiliki masalah dengan produksi ASI, McKay menyarankan untuk membiarkan bayi terus "mengosongkan" cadangan ASI pada payudara Mama. Sebab, produksi ASI juga bergantung pada persediaan dan permintaan.
Jadi, tak perlu minder lagi ya, Mam, tak benar payudara besar bikin menyusui lebih gampang. (Dini/The Motherish)
KOMENTAR