Tabloid-Nakita.com - Sembelit atau konstipasi adalah penurunan gerakan usus yang mengakibatkan pengeluaran tinja menjadi jarang dan sulit. Normal pola BAB pada setiap orang berbeda, bergantung pada usia dan diet harian. Rentang frekuensi BAB seseorang berkisar 1—3 hari sekali, asalkan tinja masih lunak dan mudah dikeluarkan.
Baca: Bayi Sembelit, Haruskah Dibawa Ke Dokter?
Sembelit pada bayi bisa disebabkan oleh kondisi anatomis atau fungsional. Kondisi anatomis biasanya merupakan bawaan dari lahir, misalnya penyakit hirschsprung yang ditandai dengan tidak keluarnya mekonium (tinja pertama) dalam 48 jam sejak lahir.
Sedangkan penyebab fungsional lebih banyak, contoh, asupan cairan yang kurang, pemberian makanan padat, atau alergi susu sapi. Penyebab lain yang lebih jarang adalah hipotiroid (kekurangan hormon gondok), hiperkalsemia atau gangguan saraf. Beberapa bayi tanpa diiringi kondisi medis tertentu ada yang memiliki gerakan usus besar yang lebih lambat dibanding bayi lainnya.
Baca: Bahaya Menahan Pup Terlalu Lama
Kapan sembelit pada bayi perlu diwaspadai?
Bawa segera ke dokter bila bayi belum BAB beberapa hari diiringi gejala dan tanda berikut:
* Tinja yang kering dan keras, terkadang berbentuk bulat seperti kotoran kambing.
* Terdapat guratan darah pada tinjanya.
* Belum BAB dan diiringi muntah.
* Bayi mengejan diiringi menangis.
* Kesakitan bila disentuh di daerah perut.
Namun Mama tak perlu langsung panik. Sembelit pada bayi bisa diatasi secara berangsur-angsur. Bila bayi mengalami sembelit, maka evaluasi kembali asupan cairan pada bayi.
Baca: Makanan Pemicu Sembelit pada Balita
Pada bayi di bawah usia 4 bulan dan mendapatkan ASI eksklusif, Mama perlu menambah asupan minum sampai 2—3 liter per hari. Bila bayi sudah berusia di atas 6 bulan, air putih hangat dapat diberikan sekitar 60—120 ml sehari. Jus buah seperti apel atau pir dapat diberikan bila bayi sudah berusia 6 bulan dengan jumlah yang sama. Setelah usia 8 bulan, volume jus buah bisa dinaikkan sampai 180 ml per hari.
Pada bayi dengan susu formula, sembelit dapat disebabkan oleh tingginya kandungan protein whey pada beberapa merek susu formula tertentu. Penggantian susu formula dari merek yang berbeda dapat dicoba.
Narasumber: Dr. Rini Purwanti, Sp.A dari RS Evasari Awal Bros Hospital Group
(Faras Handayani)
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR