Selain itu, dr. Aryono juga menyampaikan, cara lainnya adalah dengan memundurkan waktu sarapan.
"Misalnya, jika di waktu sekolah anak terbiasa makan pukul 06.00, orangtua bisa memundurkan jam makannya menjadi pukul 07.00," katanya.
"Waktunya bisa terus mundur hingga berada di antara waktu sarapan dan makan siang," lanjutnya.
dr. Aryono juga menyampaikan bahwa anak yang sedang belajar berpuasa tidak harus puasa penuh waktu, apalagi jika tubuhnya belum mampu.
Sebelum mengajak anak berpuasa, pastikan Moms memperhatikan beberapa hal, terutama kondisi kesehatannya.
Pasalnya, pendekatan soal puasa terhadap anak dengan riwayat penyakit tertentu mungkin bisa berbeda dengan anak yang sehat dan normal.
Selain itu, penting juga bagi Moms untuk mengenali perilaku makan anak sendiri.
Misalnya, anak merupakan tipe yang mudah lapar, sehingga bahkan tak bisa menahan diri hingga 2-4 jam.
Selain itu, ketika anak mulai belajar berpuasa, pastikan orangtua juga perlu memberi banyak pengertian pada anak untuk mengurangi aktivitas yang membutuhkan banyak energi.
Lalu saat berbuka, selalu pastikan agar kebutuhan gizi anak terpenuhi selama bulan Ramadan ini.
Sehingga, bisa memiliki cadangan energi yang cukup untuk berpuasa di keesokan harinya.
Baca Juga: Tips Mengajari Anak Berpuasa Setengah Hari, Bisa Orangtua Terapkan Sejak Dini
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR