Nakita.id - Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka, ada materi mengenai novel.
Peserta didik diminta menganalisis unsur intrinsik dan kebahasaan novel.
Kali ini, akan dibahas mengenai unsur kebahasaan novel.
Unsur kebahasaan dari novel meliputi gaya bahasa dan citraan.
Peserta didik diminta menganalisis gaya bahasa pada kutipan novel Ronggeng Dukuh Paruk.
Gaya bahasa atau majas bisa membuat kalimat pada novel menjadi lebih anggun, indah, dan hidup.
Sehingga, membuat kesan mendalam yang memikat hati para pembaca.
Fungsi dari penggunaan majas diantaranya:
- Kalimat lebih mudah diingat
- Memunculkan imajinasi pembaca
- Kalimat jadi lebih bermakna
- Meningkatkan daya tarik dari novel
- Penulis dan pembaca terasa lebih dekat
Berikut ulasan mengenai jenis-jenis gaya bahasa atau majas yang perlu peserta didik pahami.
Ini termasuk majas yang populer dan banyak digunakan.
Fungsi penggunaannya untuk membandingkan 2 objek.
Majas perbandingan diantaranya metafora, personifikasi, asosiasi, hiperbola, alegori, metominia, eufimisme, dan pars pro toto.
Fungsi dari majas ini untuk memperjelas dan mempertegas suatu objek dalam kalimat.
Contoh majas penegasan diantaranya retorika dan pararima.
Ada dua sub majas dari majas penegasan ini, yaitu pleonasme dan repetisi.
Penulisan gaya bahasa ini bertujuan untuk menggambarkan dua obyek yang saling bertentangan.
Ini umum digunakan bahkan dalam percakapan sehari-hari.
Baca Juga: Merancang Novel dengan Memperhatikan Isi, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR