Tabloid-nakita.com Satu lagi, hindari membandingkan si kecil dengan bayi lainnya yang tampak lebih gemuk. Kalau bayi Ibu tampak lebih kecil, jangan lantas menyimpulkan ia kurang gizi. Selama bayi terlihat happy dan perkembangannya baik, umumnya si kecil baik-baik saja. Untuk memastikannya coba lihat kurva tumbuh kembangnya, dalam plus-minus 2 dari titik normal, berat badan bayi masih dikategorikan aman.
PERHATIKAN KURVA
Terkait dengan berat badan bayi, benar kita perlu terus memantaunya. Yang ideal adalah sebulan sekali dengan melakukan penimbangan di posyandu atau puskesmas dengan membawa Kartu Menuju Sehat (KMS). Kalau sudah menimbang, isi angka itu ke dalam kurva agar kita bisa melihat trend kenaikan berat badan bayi. Ini bisa dilakukan sejak bayi dilahirkan. Tak perlu repot menghitung, lihat saja grafik kurva tersebut.
Yang perlu diketahui, kurva pertumbuhan bayi kenaikannya memang tidak linear. Ada fase-fase berat badan tidak naik dengan cepat. Pada 3 bulan pertama setelah lahir, kenaikan berat badan bayi memang “ngebut”, minimal 700 gram setiap bulan atau sampai sekilo sebulan. Namun kemudian kenaikan itu melandai di tiga bulan berikutnya yakni “hanya” 400—600 gram. Kalau sudah landai, Ibu jangan berharap naik 1 kilo tiap bulan. Hitungan mudah, berat badan bayi pada usia 5 bulan dua kali berat badan saat lahir. Sementara anak usia 1 tahun, beratnya tiga kali lebih berat badan lahir. Itu kira-kira saja.
DI PENGARUHI BEBERAPA ASPEK
Jika berat bayi tidak bertambah, justru menurun, harap jangan panik dulu. Berat badan bayi dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya asupan yang diterima bayi. Nah, asupan si kecil ini perlu dibedakan; antara bayi di bawah 6 bulan dan bayi di atas 6 bulan. Kalau bayi di bawah 6 bulan, berat badannya tidak bertambah, coba amati bagaimana asupan ASI-nya. Cukup atau tidak? Untuk bayi di atas 6 bulan dengan kasus yang sama, silakan perhatikan asupan MPASI-nya.
Pada bayi di bawah 6 bulan yang berat badannya tidak bertambah, jangan cepat-cepat memberi vitamin, apalagi menambahkan asupannya dengan susu formula. Tidak disarankan juga memberikan bayi makanan tambahan. Penelitian telah membuktikan kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan cukup terpenuhi dengan ASI. Bayi tidak memerlukan susu formula juga tidak memerlukan makanan pendamping ASI.
Pemberian makanan yang terlalu dini memiliki risiko, seperti alergi, karena pencernaan bayi masih lemah. Selain itu, jika bayi sudah mendapat makanan tambahan sebelum usia 6 bulan, otomatis menyusunya akan berkurang. Padahal ASI banyak memberikan manfaat seperti kekebalan, dan zat-zat gizi penting yang dibutuhkan oleh bayi.
Jika berat bayi tidak bertambah, apa yang harus dilakukan Ibu? Tentu Ibu perlu segera berkonsultasi pada dokter untuk mencari penyebab berat badan si kecil yang tidak bertambah tersebut. Dokter umumnya akan mencari tahu apakah cara menyusu/makan si kecil kurang tepat, apakah ASI/MPASI-nya mencukupi, atau memang ada gangguan kesehatan pada si kecil. Kalau masalahnya ada pada pemberian makanan, maka caranya yang harus diperbaiki. Kalau bayinya sakit, sakitnya harus disembuhkan. Pada Ibu yang kebutuhan ASI-nya tidak maksimal, dapat berkonsultasi pada konselor ASI.
(Santi Hartono /Foto:Thinkstock)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR