Padahal tenaga medis yang menangani tidak hanya dokter saja. Ada perawat dan bagian-bagian lain yang menjadi satu kesatuan tim medis. Hingga 10 November 2020, tercatat 323 tenaga medis meninggal.
Tenaga medis merupakan aset negara. Bila nyawa tenaga medis terus berkurang, maka penanganan pandemi akan semakin sulit. Terlepas dari angka-angka, setiap nyawa yang hilang tidak dapat tergantikan oleh keluarga yang ditinggalkan.
Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka. Bila kebijakan tidak dibenahi, serta kepatuhan masyarakat terus menurun, berapa banyak lagi tenaga medis yang harus gugur.
Fakta dalam contoh di atas terdapat dalam data-data yang diambil dari IDI, yang terdapat dalam paragraf ketiga.
Sementara opini dalam editorial tersebut terdapat dalam kalimat di paragraf akhir, yaitu "Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka".
Kalimat tersebut merupakan pandangan pribadi dari penulis editorial.
Itulah tadi contoh dari kalimat opini dan fakta yang ada di dalam teks editorial.
Apakah kalian sudah mengetahui cara untuk membuat teks editorial?
Tak ada salahnya untuk mempelajarinya sekarang. Siapa tahu, kalian bisa mengirimkannya ke media massa dan dimuat. Tentu ini akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Baca Juga: Mengevaluasi Informasi Fakta dan Opini, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR