Nakita.id - Tak hanya orang dewasa dan anak-anak, bayi pun bisa terkena TBC.
Bahkan, menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2018, sebanyak 205.000 kematian terkait kasus TBC pada bayi.
Sayangnya, tak banyak orangtua yang tahu apa saja ciri-ciri penyakit TBC pada bayi juga cara pengobatannya.
Oleh karena itu, Moms dan Dads harus belajar terkait penyakit ini sejak dini agar tidak menyerang sang buah hati nantinya.
Yuk, simak artikel berikut tentang penyakit yang menyerang paru-paru ini!
Melansir MSD Manual, sebagian besar bayi pada dasarnya tidak menunjukkan ciri yang signifikan.
Akan tetapi, Moms dan Dads perlu mewaspadai beberapa ciri sebagai berikut:
- Terlihat sakit dan demam
- Tampak lelah
- Sulit bernapas
- Keterlambatan kenaikan berat dan tinggi badan
Baca Juga: Waspadai Batuk Bayi, Bisa Jadi TBC, Perhatikan Tanda-tandanya!
Itu tadi ciri-ciri TBC pada bayi yang perlu Moms dan Dads waspadai.
Penting diketahui, TBC biasanya menyerang banyak organ.
Alhasil, bayi kemungkinan besar juga mengalami pembesaran hati dan limpa.
Moms dan Dads harus tahu, penyakit TBC dapat menular melalui berbagai cara.
Infeksi terjadi jika bakteri Mycobacterium tuberculosis melewati plasenta dan menginfeksi janin.
Sebagai informasi, plasenta merupakan organ yang memberi nutrisi pada janin.
Infeksi terjadi jika bayi baru lahir menghirup atau menelan cairan yang terinfeksi dari jalan lahir.
Infeksi terjadi jika bayi baru lahir menghirup tetesan yang terinfeksi.
Tetesan ini bisa berasal dari anggota keluarga atau perawat penderita yang batuk atau bersin.
Sekitar 50% anak yang lahir dari ibu penderita TB aktif di paru-paru akan mengalami infeksi selama tahun pertama kehidupan.
Akan tetapi, hal ini dapat dicegah dengan pemberiam vaksin BCG pada bayi.
Baca Juga: 5 Cara Pencegahan TBC pada Anak Sebelum Terjadi, Wajib Vaksinasi
Masih melansir MSD Manual, pengobatan TBC untuk bayi biasanya mencakup isoniazid dan pengobatan lainnya.
Bayi dengan TB aktif akan diobati dengan kombinasi antibiotik berupa isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etionamid, dan etambutol dan terkadang obat lain.
Pengobatan dilakukan selama 6 bulan lebih sampai benar-benar sembuh.
Namun, pengobatan akan efektif apabila bayi berobat secara rutin dan tidak terlewat satu pun.
Selain itu, ibu hamil yang berisiko tinggi alami TBC akan diberi isoniazid bersamaan dengan vitamin B6 (piridoksin) sebagai suplemen selama 9 bulan.
Namun, ibu hamil yang sudah terpapar penyakit ini tidak akan diberikan obat-obatan selama trimester pertama atau setelah persalinan.
Terakhir, ibu hamil dengan TB aktif akan diberikan kombinasi isoniazid, etambutol, dan rifampisin selama 9 bulan lebih.
Itu tadi penjelasan terkait TBC pada bayi ya, Moms dan Dads.
Termasuk diantaranya, ciri-ciri TBC pada bayi dan cara pengobatannya yang tepat.
Moms dan Dads bisa berkonsultasi kembali dengan dokter terkait penyakit yang membahayakan paru-paru ini ya.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 7 Ciri-ciri Penyakit TBC yang Terjadi pada Anak dan Cara Mencegahnya
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR