Tabloid-Nakita.com - Seperti Mama ketahui, memori merupakan bagian dari kecerdasan. Kecerdasan ini akan terkait erat dengan daya nalar, berpikir kritis, serta imajinasi. Nah, ada beberapa kasus di mana perkembangan memori bayi terhambat atau tidak berkembang. Bagaimana kita mengetahuinya?
Cermati perkembangan fisik bayi. Perkembangan fisik yang terhambat bisa menjadi pertanda bahwa perkembangan kognisinya terlambat. Misal, pada usia 5—6 bulan, bayi umumnya sudah tengkurap. Bila si kecil belum dapat melakukannya, kita perlu waspada dan memeriksakan ke klinik tumbuh kembang anak atau dokter anak. Umumnya dokter akan mengamati perkembangan bayi dengan lebih saksama.
Berikut beberapa hal yang dapat menghalangi perkembangan memori bayi:
* Tidak distimulasi dengan baik, misal lewat kegiatan bermain. Kegiatan bermain yang baik bagi bayi adalah bermain dengan orangtuanya sendiri. Rasa senang saat bermain ini membuat bayi banyak belajar. Ia belajar tidak boleh mencolok mata mamanya, dia akan mempelajari tekstur rambut sang mama, telinga, mata, dan sebagainya.
* Bayi mengalami cedera otak hingga mengenai bagian saraf tertentu di otaknya.
* Sakit disertai demam tinggi dan/atau kejang. Contoh, demam yang berbahaya adalah demam yang disebabkan virus meningitis (radang otak). Sementara untuk kejang adalah kejang epilepsi. Setiap serangan epilepsi dapat membuat sel-sel saraf mati dan tidak berfungsi. Di luar itu, demam dan kejang biasanya tidak akan mengganggu otak dan perkembangan kognisi bayi.
Agar memori bayi berkembang, ini yang perlu Mama lakukan:
* Bayi perlu distimulasi dengan bermain bersama. Mama dan Papa bisa bercerita sambil menunjukkan gambar yang menarik pada bayi usia 9-10 bulan. Di usia itu bayi sudah bisa merekam dalam memorinya.
* Perkenalkan pada lingkungan sekitar. Ajak bayi berjalan-jalan di taman sekitar tempat tinggal. Bila ada burung di taman, kenalkan sambil bercerita. Namun perlu diingat juga, jangan sampai ketika si kecil sudah bosan dan beralih perhatian pada benda yang lain, Mama masih terus memaksanya memerhatikan burung itu. Ingat ya Ma, kita yang harus mengikuti apa yang sedang diminati oleh bayi, jangan justru mengalihkan apa yang sedang diminati oleh bayi.
Jika perkembangan memori bayi terhambat, segera caritahu penyebabnya. Lalu lakukan stimulasi agar memori bayi berkembang sesuai usianya.
Narasumber:
Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSi, Pengajar Psikologi Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
(*)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR