Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak dan mengendalikan diri tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.
Anak-anak terkadang sulit memahami ucapan orangtuanya yang bertele-tele, apalagi saat terjadi tantrum.
Salah satu cara untuk mengalihkan perhatiannya adalah dengan mengajaknya melakukan sesuatu di luar amarahnya.
Tapi, ajakan itu harus disampaikan dengan kalimat yang lugas. Misalnya, "ayo mewarnai gambar!", "ayo menyiram bunga", dan sebagainya.
Tantrum bisa diakibatkan oleh hal sederhana. Misalnya, seorang anak ingin mengenakan sepatu, tapi ia gagal melakukannya, karena memang kemampuannya belum sempurna.
Jika hal itu yang membuatnya marah, sebagai orangtua, coba lah untuk mengulang momeb tersebut dan membantunya memakai sepatu sehingga ia berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.
Meskipun dengan bantuan Moms dan Dads orangtuanya, pastikan anak tetap terlibat dalam proses pengulangan ini.
Ini mungkin menjadi cara terakhir yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk meredakan tantrum pada anak.
Pelukan dapat meredakan amarah yng tengah meluap dalam diri si buah hati. Namun, pelukan di sini adalah pelukan yang erat, bukan peluk cMoms dan Dads yang banyak menggunakan kata-kata.
Peluk saja anak Moms dan Dads dengan erat dan diam. Tidak usah sampaikan kata-kata apa pun.
Pelukan yang Moms dan Dads berikan akan melahirkan rasa aman pada anak dan memberi tahu mereka bahwa Moms dan Dads tetap menyayanginya sekali pun tidak setuju dengan apa yang dilakukannya.
Baca Juga: 4 Cara Membantu Anak Mengelola Emosinya Saat Tantrum
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR