Nakita.id - Pada materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka, ada pembahasan mengenai kaidah kebahasan teks kritik dan esai.
Sebagai teks eksposisi, teks kritik dan esai secara umum juga memiliki kaidah kebahasaan yang hampir sama dengan teks eksposisi.
1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif
Pernyataan persuasif sebenarnya cukup sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari.
Kalimat persuasif merupakan jenis kalimat yang digunakan untuk membujuk atau mengajak orang untuk melakukan suatu kegiatan.
Umumnya, penyusunan kalimat persuasif membeberkan alasan-alasan implisit secara halus supaya pembaca tidak merasa terpaksa mengikuti ajakan pada teks. Contohnya sebagai berikut:
a. Oleh karena itu, berhadapan dengan novel model ini, kita (pembaca) mesti memulainya tanpa prasangka dan menghindar dari jejalan pikiran yang berpretensi pada sejumlah horison harapan. Bukankah banyak pula novel kanon yang peristiwa-peristiwa awalnya dibangun melalui narasi yang lambat?
b. Rangkaian kalimat panjang yang melelahkan itu, diolah dalam kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun peristiwa. Wujudlah rangkai peristiwa dalam kalimat-kalimat yang tidak menjalar jauh berkepanjangan ke sana ke mari, tetapi cukup dengan penghadiran dua sampai empat peristiwa berikut berbagai macam latarnya.
2. Memperkuat fakta
Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.
Mungkin pula diperkuat oleh pendapat ahli yang dikutipnya ataupun pernyataan-
pernyataan pendukung lainnya yang bersifat menguatkan.
Baca Juga: Perbandingan Kritik dan Esai, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR