Nakita.id - Hari Pendidikan Nasional bertepatan pada tanggal 2 Mei 2023.
Mungkin banyak yang belum paham mengapa Hari Pendidikan Nasional jatuh pada 2 Mei.
Ternyata, tanggal 2 Mei bertepatan dengan hari ulang tahun salah satu tokoh pendidikan, Ki Hadjar Dewantara.
Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, kali ini akan dibahas mengenai 4 tokoh inspiratif Indonesia.
Berikut ulasannya melansir berbagai sumber.
Ki Hadjar Dewantara merupakan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.
Ki Hadjar Dewantara merupakan pahlawan Nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.
Sosok Ki Hadjar Dewantara aktif menyuarakan pendapat melalui tulisan.
Tulisannya bergaya komunikatif sehingga mudah dipahami.
Biasanya, gagasan yang ditulis berupa antikolonial.
Ada semboyan ciptaan Ki hadjar Dewantara yang diabadikan hingga kini yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani.
Baca Juga: Rincian Biaya Kuliah Universitas Telkom Tahun 2023, Cek di Sini!
Ing ngarsa sung tuladha memiliki arti guru adalah pendidik yang harus memberikan panutan.
Ing madya mangun karsa memiliki arti guru adalah pendidik yang berada di tengah-tengah para murid dan terus memberikan semangat.
Sementara Tut Wuri Handayani memiliki arti mengikuti dari belakang.
Raden Dewi Sartika merupakan tokoh pendidikan yang berasal dari jawa Barat.
Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1948.
Raden Dewi Sartika termasuk keluarga priyayi sehingga mendapatkan pendidikan.
Namun, Dewi hanya sempat bersekolah di Eerste Klasse School sampai kelas dua.
Dirinya kemudian mendapatkan pendidikan sesuai budaya Sunda.
Raden Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri Pendopo Kabupaten Bandung untuk emansipasi wanita.
Akibat jasanya itu, Raden Dewi Sartika dinobatkan sebagai Pahlawan nasional pada 1 Desember 1966.
RA Kartini termasuk keluarga bangsawan sehingga bisa mendapatkan pendidikan di ELS (Europe Lagere School).
Baca Juga: Biaya Kuliah di Universitas Brawijaya Malang Jalur SNBP Tahun 2023
Namun, Kartini hanya mendapat pendidikan hingga usia 12 tahun karena menurut tradisis aat itu, perempuan harus tinggal di rumah sejak usia 12 tahun hingga menikah.
Meski tidak bisa mendapat pendidikan karena sudah menikah, Kartini tetap berusaha menyuarakan gagasannya hingga dimuat di majalah perempuan di Belanda.
Kemudian, Kartini mendidikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912.
KH Ahmad Dahlan termasuk dalam Pahlawan Nasional Indonesia.
Dirinya merupakan pendiri Muhammadiyah yang kini dikenal sebagai organinsasi Islam besar di indonesia.
Tujuan Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyaha dalah sebagai organisasi pendidikan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Organinsasi Muhammadiyah banyak memberikan ajara Islam yang murni.
Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa dengan jiwa ajaran Islam.
Sementara Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) sudah mempelopori kebangkitan wanita indonesia untuk mengenyam pendidikan dan berfungsi sosial yang setara dengan pria.
Itulah dia penjelasan mengenai tokoh pendidikan Indonesia yang inspiratif dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Semoga bermanfaat!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR