"Bila ini tidak diperhatikan dengan baik maka bonus demografi yang kita harapkan mendukung masa depan yang lebih baik tapi nanti malah jadi beban karena anak stunting tadi," ujarnya.
Tak sampai di situ. Deputi Bidang Kerawanan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nyoto Suwignyo juga menambahkan program yang dicanangkan oleh Bapanas dalam upaya pengentasan stunting.
Diantaranya adalah Gerakan Pangan BBSA (beragam bergizi seimbang dan aman), Gerakan mengonsumsi protein berbasis hewani, dan Gerakan Selamatkan Pangan dalam upaya menyediakan foodtruck dan mobil logistik untuk menyalurkan potensi pangan berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Rencananya Gerakan Selamatkan Pangan akan dilaksanakan dalam waktu dekat di DKI Jakarta, melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Pada kesempatan yang sama, BKKBN melalui Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting memberikan dukungan pemenuhan gizi kepada 20 keluarga penerima manfaat yang memiliki balita.
Selain itu, terdapat penyerahan 1 unit kulkas sebagai penyimpanan bahan pangan protein hewani kepada Kelurahan Kebagusan.
Juga, pemberian bibit kelor dan bibit lele untuk pengelola RPTRA Baung, Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: 5 Pilihan Terbaik Vitamin Tambahan untuk Anak Stunting sebagai Nutrisi
Defisiensi Zat Besi pada Anak Sebabkan Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Source | : | BKKBN |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR