Tes progesteron digunakan untuk mengukur kadar hormon progesteron dalam darah.
Hormon ini diproduksi oleh ovarium setelah ovulasi dan membantu menyiapkan rahim untuk kehamilan.
Tingkat progesteron yang rendah dapat menunjukkan masalah dengan ovulasi atau kemampuan rahim untuk menopang kehamilan.
HSG adalah tes di mana pewarna disuntikkan ke rahim melalui serviks dan kemudian rontgen digunakan untuk mengambil gambar rahim dan saluran tuba.
Tes ini dapat membantu mengidentifikasi obstruksi atau kelainan pada rahim atau saluran tuba, yang dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk hamil.
Tes pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks.
Tes ini melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim dan pemeriksaan mikroskopis.
Kanker serviks dapat mempengaruhi kesuburan wanita karena dapat mempengaruhi rahim dan saluran tuba.
Tes antimullerian hormone (AMH) adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur jumlah sel telur yang tersisa di ovarium.
Jumlah sel telur yang tinggi menunjukkan bahwa wanita memiliki sumber daya reproduksi yang lebih banyak dan dapat lebih mudah untuk hamil.
Tes analisis sperma pasangan dapat membantu mengidentifikasi apakah masalah kesuburan terkait dengan pasangan.
Baca Juga: Bisa Puaskan Pasangan Sampai Pagi, Cuma Rutin Minum Obat Kuat Kurma, Mudah Banget Cara Buatnya!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR