Nakita.id - Di mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum merdeka, ada materi mengenai anekdot.
Anekdot merupakan cerita atau kisah lucu yang dibagikan.
Namun, anekdot bukan sekedar cerita lucu biasa.
Umumnya, di dalam anekdot terdapat pesan tersirat yang dimaksudkan untuk menyampaikan kritik.
Atau untuk menyampaikan maksud penulis yang lainnya.
Melansir KBBI, anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Biasanya, anekdot membahas sosok penting atau publik figur.
Diharapkan dengan adanya anekdot audiens bisa tertawa dan terhibur sekaligus mengerti maksud atau kritik yang disampaikan.
Kali ini, akan dibahas mengenai struktur dari anekdot.
Struktur anekdot terdiri dari orientasi, komplikasi, dan evaluasi.
Melansir dari buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X, berikut ulasannya:
Baca Juga: Materi Mempresentasikan Laporan Hasil Observasi, Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum Merdeka
1. Orientasi
Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh, penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.
Contoh:
Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini.
Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres.
Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
2. Komplikasi
Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh.
Pada bagian ini, penulis menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat.
Bagian ini disebut juga dengan krisis dan reaksi.
Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
Tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya disebut sebagai reaksi.
Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
Contoh:
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
3. Evaluasi
Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan.
Bagian ini disebut juga sebagai koda. Namun, bagian ini bersifat pilihan; dapat ada ataupun tidak ada.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR