Nakita.id - Mengikuti arisan adalah salah satu kegiatan sosial dan keuangan yang populer di kalangan Moms dan arisan dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatur keuangan dan membangun jaringan sosial.
Namun, seperti halnya dengan keputusan keuangan lainnya, mengikuti arisan juga memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan supaya pada akhirnya tidak bertengkar dengan suami karena uang bulanan habis.
Berikut di bawah ini beberapa faktor penting yang harus dipikirkan Moms sebelum memutuskan untuk bergabung dalam arisan.
Mengikuti arisan dapat membantu Moms dalam mengatur keuangan secara disiplin.
Dengan membayar kontribusi setiap bulan, Moms dapat memiliki tabungan tetap yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti liburan, pendidikan anak, atau kebutuhan darurat.
Arisan juga memberikan Moms kesempatan untuk membangun jaringan sosial dengan sesama anggota arisan.
Moms dapat saling berbagi pengalaman, informasi, dan dukungan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk parenting, karier, dan keuangan.
Dalam arisan, Moms memiliki kesempatan untuk mendapatkan dana lebih cepat daripada menabung secara mandiri.
Setiap anggota bergiliran mendapatkan bagian dari total kontribusi setiap bulan, sehingga Moms dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan lebih awal.
Dalam arisan, Moms tidak perlu membayar bunga atau meminjam uang dari lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Moms dapat mengandalkan dana dari arisan untuk mengatasi situasi darurat atau membayar tagihan penting.
Mengikuti arisan memerlukan komitmen waktu dan kehadiran Moms pada setiap pertemuan.
Jika Moms memiliki jadwal yang padat atau sering berpergian, bisa sulit untuk hadir secara konsisten. Hal ini dapat mengganggu aliran arisan dan membuat Moms kehilangan manfaat yang diharapkan.
Meskipun arisan umumnya berjalan dengan baik, ada risiko ketidakjujuran atau ketidakakuratan informasi yang diberikan oleh anggota arisan lainnya.
Jika ada anggota yang tidak memenuhi kewajibannya atau melakukan tindakan tidak jujur, hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan dan kestabilan arisan.
Pada awal periode arisan, Moms mungkin belum mendapatkan dana dari arisan dan harus menunggu giliran.
Ini bisa menjadi kendala jika Moms memiliki kebutuhan mendesak atau keuangan yang kurang stabil pada saat itu.
Dalam arisan, Moms tidak mendapatkan keuntungan dari bunga yang dapat diperoleh jika menabung di bank atau melakukan investasi lainnya.
Ini berarti Moms mungkin kehilangan peluang pertumbuhan kekayaan yang bisa didapatkan melalui bunga atau investasi jangka panjang.
Dalam arisan, Moms harus membayar kontribusi tetap setiap bulan, terlepas dari situasi keuangan pribadi.
Jika Moms mengalami kesulitan keuangan pada suatu bulan, Moms tetap diharuskan untuk membayar kontribusi, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran keluarga.
Dalam arisan, Moms tidak memiliki kendali penuh atas penggunaan dana yang diterima. Setiap anggota arisan memiliki giliran mendapatkan dana, dan Moms harus mengikuti urutan yang ditetapkan. Ini berarti Moms mungkin tidak dapat menggunakan dana tersebut sesuai dengan prioritas pribadi.
Baca Juga: Cocok Buat Tambah Cuan! Ini Cara Daftar Shopee Affiliate Lengkap dengan Syaratnya
Mengikuti arisan memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum Moms memutuskan untuk bergabung.
Arisan dapat membantu dalam pengaturan keuangan, membangun jaringan sosial, dan memberikan akses cepat terhadap dana.
Namun, Moms juga perlu memperhatikan ketergantungan pada kehadiran anggota lain, risiko ketidakjujuran, dan keterbatasan dalam penggunaan dana.
Sebelum bergabung dengan arisan, Moms disarankan untuk mempertimbangkan situasi keuangan pribadi, jadwal keterlibatan, dan tingkat ketergantungan terhadap dana yang dapat diterima secara teratur.
Penting untuk mengenali kelebihan dan kekurangan, serta memastikan bahwa keputusan mengikuti arisan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Moms.
Dengan mempertimbangkan secara cermat, Moms dapat membuat keputusan yang bijak dan memanfaatkan arisan dengan sebaik-baiknya.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR